Berita

Rapat Pleno DPP KNPI/Net

Politik

Gantikan Abdul Aziz, Dian Assafri Jadi Plt Ketum KNPI Bukan Untuk Gagah-gagahan

SABTU, 13 MARET 2021 | 07:59 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Abdul Aziz resmi diberhentikan dari jabatan sebagai Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Pemberhentian Abdul Aziz melalui Rapat Pleno yang berlangsung di Hotel Lorin Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/3). Pleno menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Ketua OKK DPP KNPI Syamtidar Tomogala mengatakan, Abdul Aziz diganti Dian Assafri Nasa'i sebagai Plt Ketum KNPI periode 2018-2021. Abdul Aziz diberhentikan sesuai AD/ART organisasi.

"Abdul Azis tidak mengindahkan AD/ART sebagai konstitusi organisasi yang harus ditaati dalam setiap kebijkan dan pengambilan keputusan," ujar Syamtidar dalam keterangannya, Sabtu (13/3).

Menurutnya, banyak tindakan yang dilakukan Abdul Azis yang melenceng dari AD/ART sehingga melemahkan gerakan organisasi, diantaranya pemecatan pengurus DPP tanpa mekanisme pleno, pemecatan beberapa ketua DPD melalui video, serta penunjukan PLT ketua DPD tanpa mekanisme yang jelas.

"Selain itu DPP KNPI praktis dua tahun ini vakum tanpa ada rapat-rapat baik di tingkat kepengurusan maupun konsolidasi dengan OKP sebagai pemilik sah KNPI sebagai wadah berhimpun," katanya.

Selain memecat Abdul Aziz, pleno juga memutuskan pemberhentian Sekjend Yamitema Tirta Jaya Yasonna Lauly dan Bendum Abraham S. Setenjutnya, KNPI akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

Sementara itu, Dian Assafri yang ditunjuk sebagai PLT bersedia menggantikan Abdul Aziz. Menurutnya, jabatan sebagai PLT bukan untuk gagah-gagahan, tapi sebagai bentuk tanggung jawab sejarah agar ke depannya KNPI tidak dikelola secara amburadul tanpa kontrol dari pemilik sah KNPI, yaitu Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP).

"Oleh sebab itulah saya berani ambil tanggungjawab sebagai Plt ini sebagi ikhtiar kita untuk perbaiki KNPI ke depan, yaitu KNPI yang bersatu, solid  dan berdaya tawar yang tinggi, baik diskala lokal, nasional maupun internasional," kata Dian.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya