Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Peneliti: Punya Catatan HAM Yang Buruk, Sulit Bagi Turki Untuk Memulihkan Hubungan Dengan Barat

SABTU, 13 MARET 2021 | 06:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sangat sulit bagi Turki untuk memulihkan hubungannya dengan dunia Barat dengan catatan buruk tentang hak asasi manusia yang dimiliki negara itu. Peneliti Kebijakan Masyarakat, Simon A. Waldman, bahkan mengatakan 'hampir tidak mungkin'.

Turki telah terkait dengan sejumlah tindakan keras yang semakin otoriter terhadap perbedaan pendapat baik dalam negeri maupun luar negeri.

Negara itu berselisih dengan negara-negara NATO dan Uni Eropa atas berbagai masalah termasuk hak pengeboran di Mediterania timur, pembelian sistem rudal buatan Rusia, dan bagaimana menyelesaikan konflik di Suriah dan Libya.   
Waldman dalam artikelnya di Israel Haaretz mengatakan, bahkan jika masalah ini diselesaikan, masih ada batu sandungan yang signifikan untuk menormalisasi hubungan tersebut.

Waldman dalam artikelnya di Israel Haaretz mengatakan, bahkan jika masalah ini diselesaikan, masih ada batu sandungan yang signifikan untuk menormalisasi hubungan tersebut.

"Turki memiliki 'pekerjaan rumah' yang besar untuk meyakinkan negara Barat. Setelah beberapa dekade negara iu bersikap keras, tiba-tiba ingin dapat dianggap sebagai mitra strategis yang diandalkan," kata Waldman, seperti dikutip dari Ahvalnews, Jumat (12/3).

Yang paling utama di antara masalah ini adalah pengabaian Ankara terhadap hak-hak fundamental dan kebebasan, kata Waldman.

“Sejujurnya, jika NATO dibentuk kembali hari ini, Turki tidak akan memenuhi syarat untuk dimasukkan, juga tidak akan diizinkan untuk bergabung dengan OECD yang baru dibentuk atau Dewan Eropa, yang semuanya membutuhkan komitmen terhadap demokrasi dan hak asasi manusia, kata pengamat itu.

Awal bulan ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan serangkaian reformasi demokrasi dan ekonomi yang bertujuan memulihkan kepercayaan internasional di negara tersebut. Ia juga meluncurkan Rencana Aksi Hak Asasi Manusia yang baru dan lebih inovatif, yang dilakukan sebagai tanggapan atas keinginan dan kebutuhan publik Turki, dan diharapkan akan dilaksanakan dalam dua tahun mendatang.

Kritikus menilai, langkah yang diambil Erdogan kurang substansial. Waldman mengatakan retorika tidak akan cukup untuk meyakinkan negara Barat untuk membawa Turki kembali ke posisinya.

“Terealisasi atau tidak (langkah-langkah itu), demokrasi Turki dan catatan hak asasi manusia yang buruk membuat pemulihan hubungan dengan Barat, terus terang, menjadi tidak mungkin,” katanya.

Barat membutuhkan bukti. Sampai semua ini diperbaiki dalam perbuatan dan bukan hanya sekedar kata, mungkin ada sedikit harapan untuk perbaikan dalam hubungan Turki dengan Barat, menurut Waldman.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya