Berita

Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron/RMOL

Politik

Sia-sia Belaka, Demokrat Akan Kurangi Perdebatan KLB Abal-abal Sibolangit

JUMAT, 12 MARET 2021 | 18:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku akan mengurangi perdebatan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) yang abal-abal.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron saat membeberkan rekonstruksi KLB abal-abal di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat sore (12/3).

"Ke depan, kami akan mengurangi perdebatan yang tidak perlu dengan GPK PD (Gerakan Pengambialihan Kepemimpinan Partai Demokrat) karena hanya akan sia-sia belaka. Lebih baik kami sekarang menghadirkan fakta-fakta yang sah, dan berkekuatan hukum tetap," ujar Herman seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL.


Sehingga kata Herman, pihaknya menghadirkan tiga orang saksi mata kegiatan KLB abal-abal.

Ketiga orang yang dihadirkan di Kantor Demokrat, kata Herman, merupakan salah satu peserta dan kader yang pernah ditemui oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Ketiga orang itu adalah, Ketua DPC Balangan Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsudin Nur yang pernah bertemu dengan Moeldoko.

"Tetapi tidak mau berangkat ke Deli Serdang. Pak Syamsuddin ini mewakili 514 ketua DPC Partai Demokrat di seluruh Indonesia," kata Herman.

Selanjutnya adalah, mantan Ketua DPC Bolangaan Mangandau Provinsi Sulawesi Utara, Rahman Dontili. Dia adalah salah satu peserta KLB abal-abal yang menerima uang Rp 100 juta.

Kemudian, Wakil Ketua DPC Kota Mobagu Provinsi Sulawesi Utara yang juga turut hadir di acara itu tanpa membawa surat mandat dari Ketua DPC Kota Mobagu.

"Tentu BPOKK terus mendalami pada setiap kejadian ini. Dan hari ini kami hadirkan fakta-fakta ini," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya