Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Dedi Kurnia: Oligarki Konglomerat, Faktor Jokowi Lamban Sikapi Manuver Moeldoko Caplok Demokrat

JUMAT, 12 MARET 2021 | 14:30 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Diamnya Presiden Joko Widodo disinyalir karena ada perpaduan oligarki konglomerat yang menjadi backing politik pencaplokan Partai Demokrat oleh Moeldoko.

Demikian analisa Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/3).

Analisa Dedi, Jokowi sebagai Presiden memang terkesan lambat dalam beberapa hal. Ia menengarai banyaknya pihak yang melingkari Jokowi menjadi sebab kelambanan dalam menyikapi persoalan.


"Jokowi dalam beberapa hal memang terkesan lambat, hal ini dimungkinkan karena banyaknya pihak yang melingkari Jokowi, sehingga untuk mengambil sikap seringkali tidak cekatan," demikian kata Dedi.

Dalam pandangan Dedi, sikap orang nomor satu di Republik ini terkait pencaplokan yang dilakukan Moeldoko sangat sederhana. Yakni dengan memecat mantan Panglima TNI itu dari kursi Kepala Staf Kepresidenan.

Jika tidak, Jokowi bisa meminta Moeldoko segera mundur dari jabatannya sebagai bagian dari Istana.

"Ia (Moeldoko sudah terlibat dalam perusakan AD/ART Demokrat, sementara posisinya kepala KSP, Jokowi seharusnya tidak segan memberhentikan Moeldoko," demikian saran Dedi.

"Perpaduan oligarki konglomerat lebih mungkin, karena mereka mengemuka dalam politik, dan sangat dekat kekuasaan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya