Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko saat memberikan pidato politik usai ditetapkan sebagai Ketua Umum Demokrat melalui kegiatan yang diklaim sepihak sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara/Repro
Setelah resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui kegiatan yang diklaim sepihak sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko tak lagi pernah muncul di hadapan publik.
Dari catatan, Moeldoko hanya satu kali memberikan keterangan kepada wartawan dalam pidato politik pertamanya di The Hill Hotel and Resort Sibolangit yang menjadi arena Kongres. Setelah itu, Moeldoko luput bak ditelan bumi.
Misalnya, ketika salah satu penggagas acara yang diklaim Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD), Darmizal, menangis saat memberikan keterangan pers di kawasan Jakarta Selatan. Batang hidung Moeldoko tak terlihat.
Kemudian hari ini, saat Sekjen Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, Jhoni Allen Marbun memberikan keterangan pers, lagi-lagi Moeldoko tak menunjukan diri, walaupun lokasi jumpa pers digelar di kediamannya di Jakarta, Kamis siang (11/3).
Walaupun demikian, salah satu perintis KLB, Darmizal mengatakan kantor pusat kubu Moeldoko nantinya akan bertempat di Jalan Pemuda Nomor 712 Rawamangun, Jakarta Timur. Keterangan itu mengklarifikasi berbagai pemberitaan yang menyebut kediaman pribadi Moeldoko akan jadi markas sementara pengurus Demokrat versi KLB.
"Hari ini kita konferensi pers di tempat ini. Tempat ini adalah kediaman pribadi Ketua Umum Partai Demokrat Jenderal TNI (Purn) Dr H Moeldoko. Kami diberikan kesempatan memakai tempat ini pada hari ini saja karena kebetulan ibu (istri Moeldoko) dan keluarga lainnya sedang berada di luar kota sehingga kegiatan kita pada hari ini tidak mengganggu keluarga beliau yang ada di rumah," kata Darmizal saat memberi pengantar pada sesi jumpa pers.
Saat ditanya mengenai keberadaan Moeldoko, Darmizal tidak berkenan menjawabnya.
"Saya tidak bertemu beliau dan tidak bertanya karena ini hari libur. Yang saya sepakati, boleh gak kami pinjam (rumah, red) karena di rumah tidak ada orang," kata dia.