Berita

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution/Repro

Politik

Pemerintah Janji Gunakan Langkah Hukum, Demokrat Yakin KLB Abal-abal Pasti Ditolak

SELASA, 09 MARET 2021 | 15:42 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat meyakini Kementerian hukum dan HAM (Kemenkumham) tidak akan mengesahkan gerakan sepihak yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, Sumatera Utara (Sumut) beberapa waktu lalu.

Sebab, DPP Demokrat menilai KLB tersebut tidak sah alias inkonstutional.

Pandangan itu disampaikan Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution saat menjadi narasumber dalam acara Obrolan Bareng Bang Ruslan diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL, bertajuk 'KLB Sepihak Hingga Desakan Pemecatan' Selasa (9/3).


"Kami sangat yakin bahwa apabila KLB abal-abal mendaftarkan ke Kemenkumham akan ditolak," kata Syahrial Nasution.

Menurut Syahrial, hingga saat ini pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD telah tegas menyatakan bahwa pemerintah akan menggunakan pendekatan hukum untuk menyikapi KLB yang disebut ilegal itu.

"Kalau menggunakan langkah hukum ya berarti harus seusai AD/ART. Sampai saat ini pemerintah masih mengakui AD/ART Kongres V Tahun 2020 dengan Ketumnya AHY," tuturnya.

Atas dasar itu, Syahrial meyakini Pemerintah mempunyai itikad baik karena lebih mengedepankan pendekatan hukum ketimbang pendekatan politik menyikapi gerakan sepihak yang diklaim sebagai KLB  tersebut.

"Kalau mau berandai-andai bahwa yang dilakukan oleh KLB abal-abal ini, tidak akan disetujui (Kenkumham)," kata Syahrial.

"Karena Ketum Mas AHY ketemu Pak Menko Polhukam kemarin, Pak Menko menyatakan pemerintah akan menggunakan langkah hukum bukan langkah politik," imbuh dia.

Selain Syahrial Nasution, turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi daring tersebut yakni Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya