Berita

Ilustrasi vaksin Covid-19/Net

Politik

Temuan Vaksin Covid-19 Palsu Di Afrika Selatan, Sahroni: Waspada, Pasar Yang Besar Jadi Peluang Vaksin Palsu Masuk Indonesia

SELASA, 09 MARET 2021 | 07:41 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pemerintah Indonesia harus mewaspadai kabar temuan vaksin Covid-19 palsu di China dan Afrika Selatan. Karena dengan market yang besar, Indonesia berpotensi jadi target untuk dimasuki vaksin palsu ini.

Informasi vaksin palsu ini muncul dari Badan Koordinasi Kepolisian Global interpol terkait temuan adanya sindikat global distributor vaksin virus corona atau Covid-19 palsu di China dan Afrika Selatan.

Terkait kabar tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta Kepolisian untuk segera turun tangan serta melipatgandakan pengawasan terhadap distribusi pengedaran vaksin di Indonesia.


“Adanya isu terkait vaksin palsu yang tersebar di beberapa negara di Asia dan Afrika ini sungguh menghawatirkan. Memang untuk saat ini vaksin palsu tidak ditemukan di Indonesia, akan tetapi, dengan ada informasi tersebut kita perlu waspada," ujar Sahroni kepada wartawan, Selasa (9/3).

"Saya meminta kepada Polri untuk mengawal penuh, mengawasi jalur distribusi, serta melakukan upaya mitigasi mencegah peredaran vaksin palsu ini,” imbuhnya.

Menurut Sahroni, meskipun vaksin palsu belum ditemukan, Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan dimasuki vaksin palsu tersebut.

“Besarnya penduduk Indonesia yang harus divaksin membuat potensi orang-orang jahat yang ingin memasukkan vaksin palsu sangat besar. Banyak permintaan, supply-nya juga masih sedikit, hingga peluang vaksin palsu juga semakin tinggi," papar Sahroni.

Lebih Lanjut, legislator Partai Nasdem ini menyebutkan, pengawasan ini penting dilakukan untuk mengantisipasi jangan sampai munculnya kasus vaksin palsu menurunkan kepercayaan masyarakat Indonesia untuk melakukan vaksinasi.

“Pemerintah kita sedang berupaya mensosialisasikan pentingnya melakukan vaksin Covid-19. Jangan sampai temuan vaksin palsu ini menimbulkan rasa ketakutan dan ketidakpercayaan masyarakat Indonesia untuk melakukan vaksinasi. Karenanya, peredaran vaksin palsu ini perlu betul-betul diantisipasi,” demikian Sahroni.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya