Berita

Pengamat politik Universitas Parmadina A. Khoirul Umam/RMOL

Politik

Analisa Pengamat, Sikap Pemerintah Terhadap Demokrat Jadi Pembuktian Komitmennya Pada Demokrasi

SABTU, 06 MARET 2021 | 16:55 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Akhir dari drama Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Sumatera Utara akan ditentukan oleh arah keberpihakan pemerintahan Joko Widodo.

Pengamat politik Universitas Parmadina A. Khoirul Umam menyarankan agar pemerintahan Jokowi memilih untuk menyelamatkan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono, meskipun notabene partai oposisi.

Dulu, kata Umam, PDIP dipersekusi oleh kekuasaan orde baru.

Belajar dari pengalaman sejarah politik itu, Umam menilai pemerintah saat ini pasti tahu betul bagaimana nilai-nilai demokrasi itu dirusak otoritarianisme dan pembiaran negara.

Ditambahkan Umam, dari pengalaman itu seharusnya membuat pemerintah saat ini paham bahwa cara-cara kasar pelemahan oposisi itu tidak baik untuk demokrasi.

“PDIP yang kini di pemerintahan tentu tahu betul rasanya dipersekusi. Kesadaran itu seharusnya menggerakkan pemerintah untuk melindungi semua, termasuk kelompok oposisi dari praktik-praktik pembusukan yang tidak sehat itu”, kata Umam, Sabtu (6/3).

Dalam pengamatan Umam, belakangan Presiden Jokowi juga meminta kepada publik agar komitmennya terhadap demokrasi tidak dipertanyakan lagi.

“Sikap pemerintah kepada Demokrat, akan menjadi pembuktian seperti apa sebenarnya kualitas demokrasinya,” kata Umam.  

Umam menyebut, jika pemerintah memilih diam proses intervensi eksternal yang melibatkan KSP Moeldoko itu berjalan, maka akan sangat merugikan kredibilitas moral politik pemerintahan.

“Jangan sampai pemerintah yang berniat baik, malah kena getah dari ulah segelintir elitnya. Nila setitik, rusak susu sebelanga,” katanya.

Kongres Luar Biasa ilegal yang dilakukan di Sibolangit, Deli Serdang Sumatera Utara itu dilakukan sepihak dan menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai Ketua Umum.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya