Berita

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/Net

Politik

LaNyalla: Pemerintah Harus Antisipasi Kemiskinan Anak Imbas Covid-19

SABTU, 06 MARET 2021 | 10:58 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan pemerintah mengenai dampak kemiskinan anak imbas pandemi Covid-19.

Mantan Ketua Umum PSSI itu meminta kepada pemerintah untuk mengantisipasi hal tersebut, mengingat berdasarkan penelitian sejumlah lembaga termasuk UNICEF diprediksi sekitar 2 juta anak Indonesia terancam miskin akibat Covid-19.

"Goyahnya ekonomi keluarga akan memicu meningkatnya eksploitasi anak untuk bekerja dan putus sekolah. Ini akan membahayakan dan dapat menyebabkan lost generation," ujar LaNyalla, Sabtu (6/3/2021).

Mantan Ketua Kadin Jawa Timur itu menyebut, rata-rata masyarakat kelas bawah tidak memiliki tabungan jangka panjang.

"Sehingga kerentanan ketahanan keluarga dan rapuhnya bangunan ekonomi mengancam setiap saat," ujarnya.

Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu meminta pemerintah untuk menyiapkan strategi dengan kemungkinan dua juta anak miskin yang akan menjadi beban negara jika tidak disiapkan antisipasi dari sekarang.

"Saat ini saja sudah banyak anak-anak yang putus sekolah, menikah muda karena faktor ekonomi, serta maraknya anak-anak yang harus turun ke jalanan mengais rejeki. Hal ini harus segera ditangani," pinta ketua senator asal Jatim itu.

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang cukup besar bagi perekonomian masyarakat. Bahkan, kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut di tahun ini, seiring masih adanya pandemi yang melanda global.

Demikian hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga seperti UNDP, Unicef, Australia-Indonesia Partnership for Economic Development (Prospera) dan SMERU Indonesia, yang didukung oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Survei melibatkan 12.216 keluarga di 34 provinsi dan 247 kabupaten selama periode Oktober-Desember 2020.

Ekonomi yang menghantam rumah tangga selama Covid-19 juga berdampak terhadap anak. Berdasarkan survei disebut akan ada 2 juta lebih anak masuk jurang kemiskinan, jika bantuan sosial (Bansos) dihentikan tahun ini.

Tentunya kemiskinan anak dapat meningkat. Unicef sudah memperkirakan lebih dari 2 juta anak di Indonesia akan jatuh ke kemiskinan jika bantuan sosial terhadap rumah tangga dihentikan pada tahun 2021.

Tidak hanya itu, hasil survei juga menunjukkan selama Covid-19 pekerja anak meningkat. Mereka juga kehilangan kemampuan belajar selama di rumah karena kesulitan untuk mengakses sekolah online.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya