Berita

Bedah buku tulisa Prof Firman Nooer tentang Demokrasi dan Oligarki/Ist

Politik

LIPI: Demokrasi Indonesia Alami Kemunduran

JUMAT, 05 MARET 2021 | 03:33 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Demokrasi bisa mengalami stagnasi bahkan kemunduran. Negara yang demokratis bisa kembali menjadi otoriter hingga diktator.

Kemunduran demokrasi sebuah negara disebabkan menguatnya oligarki yang bercokol dalam sistem demokrasi.

Demikian disampaikan oleh Peneliti LIPI Firman Nooer saat membedah bukunya yang berjudul Demokrasi dan Oligarki, Kamis (4/3).

Dalam pemaparannya, peneliti LIPI bidang politik ini menjelaskan, demokrasi adalah spirit negeri ini.

Kata Prof Firman, demokrasi memberi peluang kepada nobody menjadi somebody.  Karakternya equality dan toleransi.

"Tetapi demokrasi berpeluang dibajak oleh oligarki. Terbukti demokrasi mengalami kemunduran atau regresi. Saat ini kita berada pada era post demokrasi atau kekuasaan elit atas elit, kondisi yang tidak otoriter tapi sudah meninggalkan spirit demokrasi. Elitisme ini membuat oligarki semakin kuat," jelas Firman.  

Menurut Firman, oligarki adalah segelintir orang yang bisa mengendalikan kekuasaan, bisa mengatur dan mengkondisikan situasi politik. Seperti dalang yang mengatur wayang.

"Demokrasi yang mahal kerap memerlukan oligarki. Oligarki mempengaruhi aktor politik, partai politik, bahkan sistem politik. Modus oligarki yaitu fasilitasi rekrutmen politik, fase koalisi politik, fase elektoral, pembentukan pemerintahan, hingga pembuatan kebijakan," tambahnya.

Menurut Firman, agar demokrasi tidak dibajak oligarki, maka harus ada pemberdayaan ekonomi rakyat, dan edukasi politik bahwa oligarki itu berbahaya.

Selain itu, harus ada perbaikan regulasi, penguatan pelembagaan, agar tidak mudah mendapat intervensi oligarki.

"Penegakan hukum yang kuat juga bisa menangkal oligarki. Dimana penegakan hukum lemah, disitulah oligarki merasa nyaman," ungkapnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya