Berita

Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang/RMOLBanten

Nusantara

Hindari Kesimpangsiuran, Untirta Sudah Minta Korban Meninggal Diklat Mapala Untuk Divisum

RABU, 03 MARET 2021 | 09:48 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pihak Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang sudah meminta korban meninggal dunia usai kegiatan diklat mahasiswa pencinta alam (Mapala) Untirta, pada Senin (1/3), untuk divisum.

Melalui visum, kampus ingin membuktikan secara medis luka yang ada di tubuh korban dan sekaligus menjawab kesimpangsiuran informasi.

Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni Untirta, Suherna mengatakan, usulan visum sudah disampaikan kepada keluarga korban. Karena, di luaran muncul berbagai persepsi liar, bahkan ada yang bilang korban mendapat kekerasan fisik sampai terkena luka sayatan.


"Saya sendiri yang minta kalau ada yang luka visum saja, saya bilang ke orang tuanya itu. Kasihan juga kan," ujar Suherna, Rabu (3/3), dikutip Kantor Berita RMOLBanten.

"Itu hoax, tiba tiba silet dari mana itu informasi, semuanya yang lain (Mapala) juga luka, enggak ada sayatan itu, tapi karena memang almarhum (Fadli) kalau tidur (selama Diklat Mapala) tuh sepatunya basah, terus sudah kelelahan," sambungnya.

Suherna menyebut, kematian korban diduga kuat akibat kelelahan. Untuk membuktikan itu semua harus ada keterangan dari medis setelah diuji melalui visum.

Selain visum ada metode autopsi untuk membuktikan bagaimana korban meninggal, agar tidak menimbulkan misteri.

Kendati demikian, lanjut Suherna, hingga saat ini keluarga korban masih menolak untuk dilakukan visum karena mereka sudah mengikhlaskan kepergian almarhum Fadli.

"Kan enggak apa-apa kalau mau divisum, visum saja saya bilang (ke keluarga korban). Tapi ya sudah enggak lah (kata keluarga korban), terus dimandikan almarhum. Kita juga lihat pas dibalik tubuh almarhum luka gitu, enggak ada luka lebam, karena kalau kaki kan dia naik tebing, dia ada riwayat penyakit di kaki juga. Otomatis kan lari ke bagian kaki," ungkapnya.

Kegiatan pencita alam, Jelas Suherna, jika mengacu kepada SOP mereka dilatih untuk survive bertahan hidup bahkan sejak hari pertama diklat langsung diuji fisik dan mental.

"Dia (Mapala) kegiatanya dari sini (Serang) longmacrh ke Mengger, dari Mengger longmarch ke Ciomas. Jadi, kaya begitu. Ketika kegiatan selesai bawa motor terus ada yang digendong, ada yang ditandu kan gitu, biasa solidaritas sesama," terangnya.

Setelah selesai diklat, sambung Suherna, almarhum Fadli minta ke temannya untuk diantarkan ke kosan di Serang. Padahal lokasi diklat di Gunung Karang Pandeglang dekat dengan rumah almarhum.

"Pas di kosan itu kayaknya drop karena infeksi kakinya semakin parah. Itu juga sudah disarankan pakai air hangat garam, biar infeksinya hilang. Tapi karena ngedrop nelepon tuh temanya di kosan di bawa ke RS terus sudah enggak ada (meninggal)," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya