Berita

Twitter/Net

Dunia

Twitter Mulai Labeli Cuitan Berisi Informasi Berbahaya Dan Menyesatkan Terkait Vaksin Covid-19

SELASA, 02 MARET 2021 | 09:49 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Twitter mengumumkan akan memberikan tindakan berupa menyematkan label untuk cuitan-cuitan terkait informasi menyesatkan tentang vaksin Covid-19.

"Mulai hari ini, kami akan mulai menerapkan label ke Tweet yang mungkin berisi informasi menyesatkan tentang vaksin Covid-19, selain upaya berkelanjutan kami untuk menghapus informasi menyesatkan Covid-19 yang paling berbahaya dari layanan," begitu pengumuman Twitter Safety pada Senin (1/3).

Twitter menjelaskan, nantinya konten yang dilaporkan akan ditinjau oleh anggota tim untuk ditentukan apakah melanggar kebijakan informasi menyesatkan.


"Penilaian tersebut akan digunakan untuk menginformasikan lebih lanjut alat otomatis kami dan untuk meningkatkan kapasitas proaktif kami untuk mengidentifikasi dan memberi label konten serupa di seluruh layanan," jelas platform tersebut.

"Tujuan kami adalah menggunakan tinjauan otomatis dan manusia untuk menangani konten yang melanggar aturan kesalahan informasi vaksin Covid-19," lanjut pernyataan itu.

Twitter juga meluncurkan sistem baru yang dirancang untuk membantu mengedukasi publik terkait kebijakan tersebut untuk meminimalisir penyebaran informasi berbahaya dan menyesatkan.

Akun yang sudah mendapat dua hingga tiga kali teguran terkait kebijakan itu akan dikunci selama 12 jam. Sementara teguran keempat berupa penangguhan akun selama sepekan. Teguran lebih dari lima dapat mengakibatkan pengguhan akun secara permanen.

Sebelum itu, setiap akun akan diberikan pemberitahuan secara langsung.

Pekan lalu, Politico melaporkan, setidaknya ada 110 organisasi yang telah ditandai oleh Facebook terkait dengan informasi vaksin.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya