Berita

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)/Net

Politik

Akuntabilitas Dan Elektabilitas PDIP Bakal Tergerus Dengan Sederet Kader Berurusan Di KPK

SENIN, 01 MARET 2021 | 15:44 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sederet kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan membuat elektabilitas dan akuntabilitas partai akan tergerus di mata rakyat.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto menanggapi ditangkapnya Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah yang menambah daftar kader PDIP terlibat kasus hukum dengan KPK.

Menurut Satyo, partai politik seharusnya konsisten menyaring kadernya. Karena, parpol memiliki tugas untuk membangun peradaban Indonesia.


"Mestinya terus mengingatkan kadernya untuk selalu menjaga integritas dan tidak menyalahgunakan kekuasaan apalagi korupsi, namun sepertinya komitmen itu tidak ditaati oleh sebagian kader PDIP dengan terkaitnya mereka disebagian perkara korupsi," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/3).

Dengan banyaknya kader dan kepala daerah dari PDIP yang terseret kasus korupsi, kata Satyo, tidak akan mempengaruhi elektabilitas suara partai dalam jangka waktu pendek ini.

"Beda halnya ketika kasus korupsi akan punya pengaruh yang besar terhadap elektabilitas jika yang tersangkut adalah elite di pimpinan pusat partai. Namun, artinya peran parpol tersebut gagal dalam membangun peradaban masyarakat karena berkontribusi terhadap kerusakan sosial," jelasnya.

Satyo menilai, seharusnya PDIP sejak awal mempunyai komitmen dalam proses penyaringan terhadap orang-orang yang berpotensi mempunyai persoalan hukum.

"Orang yang berpotensi punya persoalan hukum harusnya ditolak sedari awal karena itu seluruh proses pencalonan dan dukungan harus dipertanggungjawabkan oleh partai tersebut," terangbta.

Sayangnya, lanjut Satyo, itu tidak terjadi di beberapa kasus lain yang di mana kader-kader PDIP juga diduga terlibat persoalan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

"Sebut saja, Harun Masiku, Juliari Batubara, Herman Herry dan Ihsan Yunus. Tentunya rentetan kejadian ini akan menggerus akuntabilitas dan elektabilitas partai di mata rakyat," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya