Sambutan warga Maumere saat kedatangan Presiden Joko Widodo menimbulkan kerumunan/Repro
Sambutan masyarakat Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat kedatangan Presiden Joko Widodo dinilai wajar. Selain Jokowi adalah presiden, sebagian besar warga NTT memilih Jokowi-Maruf Amin saat Pilpres 2019.
Begitu disampaikan Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan, Minggu (28/2).
"Seorang presiden yang dicintai oleh rakyatnya, pasti akan ditunggu kehadiran dengan sangat antusias dalam kondisi apa pun. Sehingga tidak bisa seenaknya menyalahkan Pak Jokowi yang begitu dicintai oleh rakyat NTT,†kata Inas.
Inas menambahkan, Jokowi selalu ingin dekat dengan rakyatnya. Hal itu terlihat saat Jokowi menyapa warga melalui jendela mobil.
"Wajar saja jika beliau selalu senang dan bersemangat untuk bertemu dengan rakyatnya,†ucapnya.
Menurutnya, tim protokoler dan paspampres harus kerja lebih keras mengingatkan Jokowi tentang pentingnya menghindari kerumunan masyarakat saat dia kunjungan ke daerah. Apalagi saat ini masih di masa pandemi Covid-19.
Inas mengatakan, kerumunan massa saat menyambut Jokowi tidak merugikan masyarakat lainnya. Berbeda dengan saat massa menyambut kedatangan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta, beberapa waktu lalu.
"Peristiwa kerumunan di NTT ini sebenarnya tidak separah kerumunan ketika Rizieq Shihab dijemput oleh pendukungnya di Bandara Soetta. Rizieq Shihab sempat berorasi dari atas mobil yang terbuka kapnya, tapi ternyata juga tidak diproses oleh kepolisian," tuturnya.
Meski demikian, Inas berharap peristiwa seperti di NTT tidak terulang. Protokoler dan Paspampres perlu meninjau kembali SOP dalam mengatur kunjungan kerja Presiden.
"Karena kegiatan tersebut akan terus berkesinambungan," tutupnya.