Berita

Partai Golkar dan Partai Demokrat/Net

Politik

Survei POPS: Golkar Naik Signifikan, Demokrat Alami Penurunan

SABTU, 27 FEBRUARI 2021 | 18:06 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Jika pemilihan umum dilakukan saat ini, sebanyak 17,4 persen menyatakan tidak tahu, rahasia, atau tidak memilih sembilan partai politik yang ada saat ini di DPR.

Demikian rilis survei terbaru Public Opinion Poll Syndicates (POPS) yang dilakukan pada rentang waktu 11-23 Februari 2021. Survei melibatkan 2.180 responden yang sudah berumah tangga tersebar di 34 provinsi.

Survei yang dilakukan tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan menggunakan metode multi stage random sampling. Margin of error survei kurang lebih 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.


Sedangkan partai nasionalis yang mengalami penurunan adalah PDI Perjuangan dan Partai Nasdem, walaupun penurunan tingkat elektabilitas  masih dalam batas di bawah 1 persen.

Dan yang paling merosot tingkat keterpilihannya adalah Partai Gerindra akibat dari framing negatif kader inti di kabinet Edhy Prabowo terjerat oleh KPK. Persepsi publik menyatakan bahwa Gerindra sudah punya stempel partai yang paling korup diantara 9 partai.

"Hal ini membuat masyarakat kecewa karena Prabowo Subianto (ketua umum Partai Gerindra) selalu mengklaim partainya bersih dari korupsi dan menyatakan tingkat korupsi sudah masuk stadium 4, tapi tidak bisa menjaga kadernya untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi," kata Koordinator Nasional POPS Tobu Galoga Lubis, Sabtu (27/2).

Sementara ada kenaikan signifikan terkait tingkat keterpilihn Partai Golkar hingga 18,7 persen dibandingkan hasil Pemilu 2019 yang disebabkan kekompakan kader kader partai yang ada di eksekutif dan legislatif baik di pusat maupun daerah, dalam mendorong program-program pemulihan ekonomi akibat dampak Covid-19 yang sudah memberikan perubahan menuju tren positif bagi kehidupan masyarakat.

Masih dari hasil survei POPS, lanjut Tobu Galoga Lubis, penurunan tingkat keterpilihan PDI Perjuangan yang hanya berkisar 0,13 persen, menandakan bahwa dampak tertangkapnya kader PDIP oleh KPK dalam kasus korupsi bansos (Jualiari P. Batubara) tidak banyak memberikan dampak yang signifikan, juga disebabkan karena faktor Keberhasilan Presiden Joko Widodo dalam memimpin pemerintahan di saat pandemi memberikan dampak pada suara PDIP.

Sementara tingkat keterpilihan Partai Demokrat mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan hasil Pemilu 2019 yaitu sebesar 7,77 persen menjadi 5,4 persen, karena persepsi masyarakat menyatakan ada potensi konflik di internal partai yang akan bisa menyebabkan kepengurusan ganda jelang Pemilu 2024.

"Dan dianggap juga sebagai partai yang paling gaduh di saat pandemi Covid-19," terang Tobu Galoga Lubis.

Berikut hasil pilihan masyarakat terhadap parpol jika pemilu digelar hari ini: PDIP (19,2 persen), Partai Golkar (18,7 persen), PKB (10,7 persen), Partai Gerindra (8,6 persen), Partai Nasdem (8,5 persen), Partai Demokrat (5,4 persen), PKS (4,7 persen), PPP (4,4 persen), dan PAN (2,4 persen).

"Dan sebanyak 17,4 persen responden tidak tahu, rahasia dan golput," demikian Tobu Galoga Lubis.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya