Berita

Dunia

Iran Ikut Pantau Situasi Terkini Armenia, Khatibzadeh: Agar Semua Pihak Hindari Permusuhan

JUMAT, 26 FEBRUARI 2021 | 10:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Iran ikut angkat bicara terkait situasi terkini yang terjadi di Armenia, pasca kelompok militer negara itu menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Nikol Pashinyan pada Kamis (25/2).

Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh, Iran mendesak semua pihak di Armenia untuk menahan diri dan menghindari tindakan kekerasan.

Dilaporkan Anadolu Agency, Jumat (26/2), Khatibzadeh mengatakan bahwa Iran saat ini sedang memantau perkembangan terbaru di negara itu.


"Kami mengikuti dengan cermat situasi di Armenia," kata Khatibzadeh, "Agar semua pihak dapat menahan diri dan mementingkan dialog, serta hindari permusuhan."

Menurut konstitusi Armenia, kepala staf Angkatan Bersenjata dapat diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul pimpinan negara (dalam hal ini perdana menteri Pashinyan). Jika presiden tidak menandatangani proposal perdana menteri itu, maka secara otomatis pencopotan akan dilaksanakan dalam waktu 15 hari.

Panglima angkatan bersenjata Armenia Onik Gasparyan, bersama dengan komandan senior lainnya, merilis pernyataan yang meminta Pashinyan untuk mundur pada Kamis (25/2).

Pashinyan mengecam permintaan tersebut sebagai upaya kudeta militer dan mendesak para pendukungnya turun ke jalan untuk melawan. Pashinyan juga mendesak Gasparyan untuk mundur. Tidak ayak bagi tentara untuk masuk dalam politik dan menjatuhkan pemerintahan yang sah.  

Sementara itu, Turki lewat pernyataan Menteri Luar Negerinya, Mevlut Cavusoglu telah mengutuk keras percobaan kudeta di Armenia.

"Kami mengutuk semua upaya kudeta atau kudeta militer, tidak peduli di mana itu terjadi di seluruh dunia," ujarnya pada konferensi pers di Hongaria.

Ketua OSCE juga telah memberikan tanggapannya. Lewat Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde, kelompok itu menyatakan keprihatinannya atas perkembangan terbaru di Armenia.

“Prihatin dengan perkembangan terbaru di Armenia. Saya mendorong semua pihak untuk bertindak damai sehubungan dengan komitmen OSCE pada proses demokrasi dan supremasi hukum. Situasi harus diselesaikan tanpa kekerasan,” tweetnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya