Berita

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat dilantik Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2021/Ist

Politik

Warisan Teramat Kelam Kepolisian Satu Persatu Harus Dibersihkan Kapolri Listyo Sigit

JUMAT, 26 FEBRUARI 2021 | 07:10 WIB | LAPORAN: MEGA SIMARMATA

Sabtu besok (27/1), tepat 1 bulan Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjabat Kapolri.

Ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 27 Januari 2021.

Dalam sebulan kepemimpinannnya, Kapolri sudah menyambangi 5 provinsi untuk mengecek penerapan protokol kesehatan (prokes). Dimulai dari Bali, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

Khusus untuk Provinsi Sulawesi Tenggara, Kapolri menyambangi Poso untuk mengecek situasi keamanan dan memberikan dukungan Tim Satgas Mandago yang merupakan Tim Gabungan TNI-Polri untuk menangani masalah keamanan di sana.

Kemudian ke Provinsi Jawa Barat saat Kapolri mengecek jebolnya tanggul Sungai Citarum, sekaligus menyerahkan bantuan kepada para korban banjir di Bekasi, Jawa Barat.

Bisa dibayangkan bagaimana para staf dan bawahan Kapolri dalam menyusun kegiatan-kegiatan Jenderal Listyo hari demi hari.

Terutama dua pekan belakangan ini, saat permasalahan mulai muncul satu persatu ke permukaan.

Yang paling menggemparkan adalah saat Kapolsek Astanaanyar dan 11 anggotanya kedapatan pesta sabu.

Surat Telegram Kapolri langsung dikeluarkan menyikapi skandal Astanaanyar ini. Di mana salah satu poinnya adalah memerintahkan semua Kapolda untuk melakukan tes urine kepada seluruh anggotanya.

Surat Telegram soal ini ditandatangani oleh Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Tes urine belum ada hasil lengkapnya dari seluruh Polda, datang lagi masalah baru.

Seorang oknum polisi kelayapan ke tempat hiburan malam, tak mau membayar tagihannya, dan main tembak kepada 3 orang (salah seorang di antaranya adalah prajurit TNI).

Dalam hitungan jam, keluar Surat Telegram baru untuk melarang seluruh anggota kepolisian kelayapan di tempat hiburan malam dan mengetatkan sistem pakai pinjam senjata api di kalangan internal kepolisian.

Surat Telegram ini ditandatangani Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono atas nama Kapolri.

Dalam 1 bulan, 2 masalah yang sangat menggegerkan telah terjadi mencoreng nama kepolisian.

Ada hikmah yang bisa diambil dari semua ini.

Bahwa ternyata Kapolri Listyo menerima warisan sangat kelam dari Kapolri-Kapolri sebelumnya.

Warisan kelam seperti apa?

Warisan kelam bahwa ternyata selama ini tidak pernah ada peraturan yang tegas dan pengawasan yang ketat soal penyalahgunaan narkoba dan senjata api.

Sehingga sekarang, begitu masalah muncul dan pimpinan Polri menggelar evaluasi.

Terbitlah Surat Telegram.

Melakukan tes urine serentak di seluruh Polda saja tidak pernah terjadi di Kepolisian.

Baru dalam kepemimpinan Listyo Sigit, seluruh Polda wajib melakukan tes urine kepada anggota-anggotanya.

Begitu juga soal gentayangannya oknum polisi di tempat hiburan malam.

Dalam kasus ini, Kapolri sudah harus menindak tegas Kapolda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Barat, dan Kapolsek Cengkareng.

Kenapa?

Pandemi corona ini sudah berlangsung selama 11 bulan.

Mengapa Polda Metro, Polres Jakarta Barat, dan Polsek Cengkareng membiarkan ada tempat hiburan malam buka sampai pagi?

Ada aturan yang sangat jelas bahwa seluruh toko, restoran sejenis sudah harus tutup pada pukul 19.00 WIB.

Begitu jauh Kapolri melakukan kunjungan ke Bali, Sulsel, dan Sulbar untuk mengecek penerapan prokes sesuai perintah Presiden.

Tapi bawahan Kapolri di level Kapolda, Kapolres, dan Kapolsek, mengabaikan penerapan prokes.

Polda Metro Jaya harus belajar dari pengalaman pahit saat Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dicopot oleh Kapolri Idham Azis karena dianggap mengabaikan pelanggaran prokes pada Oktober 2020.

Satu bulan pertama kepemimpinan Kapolri Listyo, satu persatu potret kelam kepolisian yang selama ini dibiarkan terjadi mulai ketahuan.

Tak ada aturan tegas soal narkoba.

Tak ada aturan tegas soal penggunaan senpi.

Listyo mendapat warisan kelam atas semua carut marut  itu.

Dan kini, dalam 1 bulan pertama kepemimpinannya Kapolri terus gigih membenahi perilaku anggota-anggota kepolisian yang selama ini tersembunyi keburukan-keburukannya.

Satu persatu keburukan-keburukan itu dibersihkan dan dibenahi.

Polri, harus sadar, betapa cinta dan betapa besarnya harapan rakyat Indonesia kepada aparat penegak hukum berseragam coklat ini.

Maka ketika terkuak borok demi borok yang selama ini tak pernah ketahuan, Indonesia lantas geger.

Polri Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi dan Berkeadilan)?

Tolong jangan cuma sebatas janji, buktikanlah itu Jenderal Listyo Sigit.

Indonesia menunggu...

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya