Berita

Direktur Eksekutif INFUS (Indonesia Future Studies), Gde Siriana Yusuf/Ist

Politik

Soal Insiden Penembakan Di Cengkareng, Gde Siriana: Saya Khawatir Polisi Akan Jadi Musuh Bersama Di Masyarakat

KAMIS, 25 FEBRUARI 2021 | 15:25 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Institusi kepolisian kembali jadi sorotan keras masyarakat. Menyusul insiden penembakan yang dilakukan oknum personel Polres Kalideres berinisial CS yang telah menembak mati 3 orang di sebuah cafe di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Kamis dinihari (25/2).

Ketiga korban meninggal adalah S (anggota TNI AD/keamanan RM kafe), FSS (waiters), dan M (kasir). Sedangkan korban luka H (Manajer cafe).

"Apapun alasannya Polisi tidak boleh pergunakan senpi (senjata api) semau gue. Ada aturan penggunaan senpi sesuai Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian," ucap Gde Siriana Yusuf kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (25/2).

"Dan Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia," tegasnya menambahkan.

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) ini mendesak Kapolri untuk membenahi anggotanya yang doyan bergaya koboi jalanan. Karena peristiwa seperti ini bukan baru sekali terjadi.

Termasuk juga, lanjut Gde Siriana, peristiwa besar di KM50 Tol Jakarta-Cikampek yang hingga kini belum tuntas hingga pengadilan.

Meskipun itu dilakukan oknum, masyarakat tetap saja bisa mengambil kesimpulan bahwa ini merupakan fenomena arogansi kepolisian sebagai suatu institusi, bukan selaku individu.

"Jika sudah makan korban bukan hanya warga sipil tapi juga anggota TNI, saya khawatir polisi akan jadi musuh bersama di masyarakat," demikian Gde Siriana.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya