Berita

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi/Ist

Nusantara

Kasus Hilangnya Laptop Kontraktor Jepang Tak Dilaporkan PT MRT, Ketua DPRD DKI: Jangan Bilang Tidak Tahu, Saya Tahu Semua!

KAMIS, 25 FEBRUARI 2021 | 10:36 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Di tengah keberhasilannya, PT MRT Jakarta ternyata memiliki pengawasan keamanan yang lemah sehingga rawan disusupi orang atau pihak tak bertanggung jawab.

Demikian disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, saat rapat laporan keuangan dan pertangungjawaban bersama PT MRT Jakarta.

Dalam rapat tersebut, politikus PDI Perjuangan itu secara khusus menyoroti peristiwa hilangnya laptop milik kontraktor Jepang pada 2018 lalu. Laptop itu dinilai sangat penting karena berisi data-data pembangunan sebelum moda raya terpadu beroperasi.


Namun tindak kriminalitas itu hingga kini tidak pernah dilaporkan ke kepolisian.

"Apapun ceritanya, MRT ini adalah proyek vital, dan kalau sampai data-data ini ada di tangan orang yang salah bisa bahaya ini. Saya minta Direktur Operasional menjawab kenapa tidak pernah melaporkan ke polisi. Jangan bilang tidak tahu, karena saya tahu semua," kata Prasetio dalam keterangan yang diterima Kantor Berita RMOLJakarta, Kamis (25/2).

Pras, sapaan akrabnya, memastikan komputer jinjing tersebut merupakan aset negara yang perlu dijaga kerahasiaannya, mengingat kerja sama pembangunan MRT yang dijalin antara Indonesia dengan Jepang.

Jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan maka bukan tidak mungkin dunia akan menyoroti buruknya pengendalian pengawasan pembangunan dan operasional MRT di Jakarta.

"Kenapa tidak dilaporkan ke polisi? Itu barang negara. Negara dirugikan. Kalau katanya sudah diganti, mengganti memang gampang, tapi pertanggungjawaban kita bagaimana? Saya minta pertanggungjawaban, laporkan ke polisi, dan saya minta bukti pelaporan," tegas Pras.

Sementara itu, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi, mengakui sistem pengamanan di kantor Depo MRT pada saat itu memang belum memadai.

"Jadi itu sudah lama sekali, sejak 2018. Seingat saya, mungkin waktu itu pengamanan kami tidak sebaik sekarang, jadi itu kehilangan di kantor Depo. Kita sudah berusaha cari, dan saat itu kita belum ada CCTV. Yang kami lakukan saat itu adalah mengganti," terangnya.

Di lokasi yang sama, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengaku akan segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polda Metro Jaya secepatnya.

"Siap, secepatnya akan kita buat laporan," ucap William.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya