Berita

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin/Net

Dunia

China: Inggris Sangat Ingin Jadi Guru Hak Asasi Manusia Sambil Menutup Mata Pada Masalahnya Sendiri

KAMIS, 25 FEBRUARI 2021 | 06:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China menanggapi pernyataan terbaru yang datang dari Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab yang menyerukan agar PBB diberi akses tanpa batas untuk masuk ke wilayah Xinjiang dalam penyelidikan pelanggaran HAM..

Kementerian Luar Negeri China mengatakan Raab dengan sengaja mengganggu kerja sama China dengan Dewan Hak Asasi Manusia PBB, ketika China terus berkomunikasi dengan para pejabat seniornya, melalui pernyataan semacam itu.

“Tujuan kunjungan ke Xinjiang adalah untuk mempromosikan komunikasi dan kerja sama, bukan untuk melakukan apa yang disebut penyelidikan dengan dugaan bersalah,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, sepertti dikutip dari Global Times, Rabu (24/2).


Wang juga mencatat bahwa China telah mengirim undangan kepada komisaris tinggi Hak Asasi Manusia PBB tentang perjalanan ke Xinjiang, dan kedua belah pihak telah menjaga komunikasi mengenai hal ini dan pintu Xinjiang selalu terbuka.

“Kami dengan tegas menentang siapa pun yang menggunakan topik ini untuk melakukan manipulasi politik dan memaksa China. Seruan Inggris untuk resolusi oleh Dewan jelas keluar dari motif tersembunyi, dengan tujuan untuk menyesatkan orang, mendiskreditkan China, dan merusak kerja sama antara China dan PBB. Komisaris Hak Asasi Manusia,” kata Wang.

“China menyambut orang-orang dari seluruh dunia untuk melihat Xinjiang dan kehidupan bahagia penduduknya,” ujarnya.

Wang mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 1.200 diplomat, pejabat organisasi internasional, jurnalis, dan tokoh agama dari lebih dari 100 negara telah mengunjungi Xinjiang.

“Mereka mengetahui fakta dan kebenaran di Xinjiang saat itu juga, dan apa yang mereka lihat dan dengar di Xinjiang sama sekali berbeda dari apa yang dilaporkan media Barat,” kata Wang.

Lebilh lanjut Wang mengatakan bahwa Inggris telah menyalahgunakan platform Dewan Hak Asasi Manusia PBB, menyebarkan informasi palsu, menyerang dan mencoreng China, serta mencampuri urusan internal China.

“China menyatakan oposisi yang tegas dan penolakan total untuk itu,” kata juru bicara itu, seraya mencatat bahwa manipulasi politik Inggris dan standar ganda tidak dapat menipu komunitas internasional.

Menurut Wang, Inggris sangat ingin menjadi guru hak asasi manusia dengan menutup mata pada masalahnya sendiri. Sepertiga dari keluarga Inggris dengan anak di bawah 5 tahun berada dalam kemiskinan, militer Inggris membantai warga sipil di Irak, Afghanistan tetapi para pembunuh dilindungi oleh pemerintah dan rasisme dan xenophobia secara serius melanggar hak asasi para imigran.

“Kami mendesaknya untuk mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah hak asasi manusianya sendiri dan berkontribusi pada perjuangan hak asasi manusia dunia,” kata Wang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya