Berita

Analis Kebijakan Densus Anti Teror 88, Brigjen Ibnu Suhaendra dalam webinar series THC bertajuk 'Covid-19, Demokrasi, Dan Ekstrimisme Berkekerasan di Indonesia', Senin (22/2)/Repro

Hukum

Temuan THC Diamini Densus 88: Teroris Melihat Pandemi Sebagai Peluang Merekrut Dan Menyerang

SENIN, 22 FEBRUARI 2021 | 22:23 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Temuan The Habibie Center (THC) mengenai gejala intoleransi yang meningkat semasa pandemi Covid-19, dan berdampak pada tumbuh kembang teroris di Indonesia dibenarkan Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror 88.

Analis Kebijakan Densus Anti Teror 88, Brigjen Ibnu Suhaendra mengatakan, pandemi dijadikan kesempatan bagi kelompok ekstrimisme berkekerasan untuk mengembangkan jaringan dan  melakukan serangan.

"Bahwa kelompok teroris melihat krisis pandemi sebagai peluang untuk mendapatkan prekrutan lebih banyak, lebih banyak mendapat dukungan, simpatisan untuk menyerang lebih keras," ujar Ibnu dalam webinar series THC bertajuk 'Covid-19, Demokrasi, Dan Ekstrimisme Berkekerasan di Indonesia', Senin (22/2).

Bahkan menurut Ibnu Suhaendra, kelompok-kelompok teroris dibanyak negara termasuk Indonesia telah menerima Fatwa pemimpin pengganti Abu Bakar Al-Baghdadi, Abu Ibrahim Al-Azimi Al-Quraishi, yang menghimbau agar melakukan serangan lebih keras di setiap negara masing-masing.

"Nah ini yang menjadi fatwa, yang menjadi dasar dari kelompok teror di Indonesia untuk melakukan aksi teror di Indonesia, di dalam negeri," paparnya.

Kekinian, Densus 88 melihat kelompok teror di dunia seperti di Afrika dan Timur Tengah melakukan Tamkin (penguasan wilayah) dibeberapa daerahnya masing-masing.

"Seperti di (Afrika) Libya, Nigeria, di (Timur Tengah) Suriah, dan sekarang operasionalnya semakin besar. Dan ini jangan sampai terjadi di kita," tutur Ibnu Suhaendra.

Adapun dalam catatannya, Densus 88 melihat aktivitas kelompok teror Indonesia yang berafiliasi dengan ISIS selama pandemi terbagi ke dalam lima kelompok.

Di antaranya Jama'ah Ansharut Khilafah, Mujahidin Indonesia Timur, Jama'ah Ansharut Daulah Eks Napi Terorisme dan Deportan, Jama'ah Islamiyah dan Jama'ah Ansharut Syariah.

"Mereka melakukan pengajian-pengajian. Mereka saat ini memulangkan siswanya, karena kumpul-kumpul akhirnya banyak kena Corona. Akhirnya mereka memanfaatkan platform online zoom untuk melaksanakan kajian," jelas Ibnu Suhaendra.

"Dalam ha ini Densus 88 melakukan penegakan hukum. Untuk kita (masyarakat) kontra radikalisasi, kontra ideologi. Ini strategi penanggulangan teroris di Indonesia," tandasnya.

Terkait persoalan teroris ini, Peneliti THC, Sopar Peranto menyampaikan rekomendasinya untuk pemerintah bisa lebih baik lagi dalam konteks menanggulangi paham radilakalisme dan ekstrimisme di Tanah Air.

"Yaitu, perbanyak program berbasis komunitas yang menguatkan kohesi sosial dan mendorong solidaritas untuk mengurangi enklusivitas kelompok di masyarakat selama pandemi," tuturnya.

"Serta penguatan kembali  kontra narasi yang selama pandemi terkesan menghilang," demikian Sopar Peranto.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya