Berita

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di KPK/RMOL

Hukum

Edhy Prabowo: Saya Dibully Padahal Enggak Nyuri Uang Negara Sedikit Pun

SENIN, 22 FEBRUARI 2021 | 19:41 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo mengklaim ekspor benih bening lobster (BBL) dapat menciptakan ekonomi negara menjadi bangkit.

Pernyataan tersebut disampaikan Edhy usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Senin sore (22/2).

Edhy pun memastikan kebijakan ekspor BBL yang kini membuatnya terseret kasus suap telah mendapat persetujuan dari pihak terkait di KKP.


"Tidak mungkin izin itu tanpa rekomendasi, tanpa persetujuan Dirjen (Perikanan) Budidaya, tanpa persetujuan Dirjen (Perikanan) Tangkap. Tidak mungkin jalan ekpor tanpa dipersetujukan karantina, tidak mungkin dia jalan sendiri-sendiri. Ini bukan penyelundupan," ujar Edhy Prabowo.

Hal tersebut sekaligus merespons sidang kedua dengan terdakwa Suharjito selalu pihak pemberi suap pada Rabu (17/2). Pada sidang itu, Majelis Hakim meragukan kompetensi ketua dan wakil ketua tim uji tuntas atau due dilligence yang ditunjuk Edhy untuk mengurusi izin ekspor BBL.

Kedua orang yang ditunjuk Edhy itu adalah, Andraeu Misanta Pribadi dan Safri yang juga tersangka dalam perkara ini yang bukan berasal dari internal KKP.

"Saya justru malah mengamankan penyelundupan, saya mau mengamankan hilangnya uang negara, hilangnya potensi pendapatan negara," kata Edhy.

Klaim Edhy pun memiliki alasan tersendiri. Yakin, pihaknya membuka semua pintu wilayah untuk melakukan ekspor.

"Indonesia timur sekarang sudah bisa ekpor langsung, kenapa enggak dilihat dari hal positifnya dulu? Oke saya salah, saya akuin kesalahan saya, saya enggak lari dari kesalahan. Tapi kenapa enggak berbicara dari kebenaran yang pernah saya buat banyak juga?" tegas Edhy.

Edhy pun lantas membeberkan prestasinya hingga dirinya diangkat menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo.

"Saya jadi menteri juga bukan karena tiba-tiba. Saya membawa atlet kita, membawa Indonesia emas, 14 emas saya bawa untuk Asian Games kemarin, kenapa tidak dihormati?" terangnya.

"Saya seolah-olah dibully, bahwa orang yang paling menyusahkan negara. Saya enggak nyuri uang negara sedikit pun. Saya menciptakan ekonomi negara bangkit," tegasnya menutup.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya