Berita

Gunawan Benjamin/Repro

Bisnis

Harga Pangan Di Sumut Berpotensi Naik Kalau Banjir Di Pulau Jawa Berlangsung Lama

SENIN, 22 FEBRUARI 2021 | 15:07 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya juga sebagian wilayah di Pulau Jawa, berpotensi menjadi pemicu kenaikan atau penurunan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat.

Faktanya, saat sebagian Pulau Jawa dilanda banjir, harga bawang merah jadi komoditas paling rentan mengalami kenaikan harga di Sumut.

"Meskipun saat ini harga bawang merah terpantau masih stabil dan tidak mengalami kenaikan," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Senin (22/2), dikutip Kantor Berita RMOLSumut.

Ia menjelaskan, saat ini pasokan bawang di wilayah Karo masih mampu memenuhi permintaan bawang di wilayah Sumut. Dan harga bawang merah cukup stabil di kisaran Rp 26 ribu hingga Rp 28 ribu per kg.

Dari hasil pemantauan di awal pekan ini, justru ada kenaikan harga cabai merah di sejumlah pedagang, meskipun tidak semua pedagang.

"Dan kenaikan harga cabai merah di awal pekan ini kerap terjadi. Di mana hari minggu merupakan hari libur bagi sebagian besar petani di Kabupaten Karo. Petani di sana lebih banyak memanfaatkan hari minggu untuk Ibadah, ketimbang turun ke ladang. Sehingga pasokan cabai kerap mengalami gangguan sementara di awal pekan," paparnya.

Meski demikian, harga cabai merah saat ini masih cukup ideal. Nah, berbeda dengan cabai merah atau cabai rawit yang harganya mengalami penurunan tajam di awal pekan ini.

Stok dari luar wilayah Sumut yang meningkat membuat harga cabai rawit mengalami penurunan signifikan. Cabai rawit saat ini dijual dikisaran Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu per kg.

"Jadi bukan dikarenakan adanya banjir di sejumlah wilayah di pulau Jawa. Untuk Sumut saya pikir harganya masih belum terimbas dampak banjir di Jawa. Yang penting banjir di Jawa tidak berlansung lama. Karena dikuatirkan akan memicu gangguan panen maupun distribusi barang," sebutnya.

Jika bencana berlangsung cukup lama, yang dikuatirkan adalah adanya pengaruh besar pada perubahan harga bahan pokok di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Dan ini nanti akan bermuara pada kemungkinan permintaan barang dari wilayah lain. Yang nantinya berpeluang mengerek kenaikan harga kebutuhan pokok itu sendiri," demikian Gunawan Benjamin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya