Berita

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti/Net

Politik

Ray Rangkuti: ’Kecolongan 2 Kali’ Bikin PDIP Dan Demokrat Sama-sama Untung

SENIN, 22 FEBRUARI 2021 | 09:38 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Perseteruan PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat belakangan kembali memanas setelah eks Sekjen Demokrat Marzuki Alie mengurai pengakuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada dirinya bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah kecolongan dua kali saat Pilpres 2004, dinilai hanya gosip politik biasa yang perdebatannya tidak akan bertahan lama.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (22/2).

"Tidak akan banyak. Ini hanya sebatas gosip politik biasa," ujar Ray Rangkuti.


Menurut pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, soal tudingan Megawati 'kecolongan dua kali Pilpres' oleh SBY dan sebaliknya SBY mengaku justru dizalimi oleh Megawati, itu penting bagi PDIP untuk mengklarifikasi.

"Apa yang mereka sebut sebagai rekayasa terzalimi, khususnya peristiwa penggantian SBY dari menkopolhukam. Sebatas itu. Tapi tentu tetap penting bagi PDIP (klarifikasi)," kata Ray Rangkuti.

"Sementara bagi Partai Demokrat, isu ini, sejauh ini, terlihat tidak terlalu mengganggu. Dan saya kira akan begitu seterusnya," sambungnya.

Bahkan pada tingkat tertentu, menurut Ray Rangkuti, isu ini dapat membantu posisi Partai Demokrat untuk terlihat lebih tegas oposisi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dan sejauh ini, ketegasan posisi oposisi Partai Demokrat berbuah naiknya elektabilitas Partai Demokrat," tuturnya. 

"Oleh karena itu, entah ada rekayasa atau tidak, isu ini membuat PDIP dan PD sama-sama diuntungkan secara politik," demikian Ray Rangkuti. 

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya menanggapi pernyataan mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie soal Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang disebut kecolongan dua kali di Pilpres 2004.

Marzuki menyebut mantan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) yang mengatakan bahwa Megawati 'kecolongan dua kali pada Pilpres 2004 silam.

Sementara itu, Hasto menilai pernyataan tersebut justru menunjukkan bahwa SBY yang menciptakan desain pencitraan seolah saat dia menjabat Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) dizalimi Presiden kelima RI, Megawati.

Saat itu pernah berhembus isu SBY merasa dizalimi Megawati, sehingga ia memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam.

“Terbukti bahwa sejak awal Pak SBY memang memiliki desain pencitraan tersendiri termasuk istilah 'kecolongan dua kali' sebagai cermin moralitas tersebut,” kata Hasto dalam keterangan tertulis, Rabu (17/2).

“Jadi kini rakyat bisa menilai bahwa apa yang dulu dituduhkan oleh Pak SBY telah dizalimi oleh Bu Mega, ternyata kebenaran sejarah membuktikan bahwa Pak SBY menzalimi dirinya sendiri demi politik pencitraan,” imbuhnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya