Berita

Tinjauan yang cermat terhadap penelitian Zenz/Net

Dunia

Grayzone: Tudingan Genosida AS Terhadap China Bersumber Dari Laporan Ekstremis Sayap Kanan Jerman

SENIN, 22 FEBRUARI 2021 | 06:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah AS tak henti-hentinya menuding China telah melakukan 'genosida' terhadap warganya di Xinjiang. Sebuah sanggahan kemudian muncul atas klaim tersebut dari situs berita independen Grayzone yang mengungkap fakta sebenarnya.

Dalam laporannya , mereka mengatakan, bahwa tuduhan 'genosida' oleh pemerintah AS terhadap China didasarkan pada penyalahgunaan data dan klaim palsu dari seorang ekstremis agama sayap kanan.

Menurut investigasinya, Grayzone menunjukkan bahwa tuduhan 'genosida' itu berasal dari satu sumber, yaitu: sebuah makalah oleh ideolog sayap kanan Jerman Adrian Zenz pada Juni 2020.


"Sebuah tinjauan dari penelitian Zenz menunjukkan bahwa pernyataannya tentang genosida bertentangan dengan penyalahgunaan data yang mencolok, klaim yang curang, pemilihan materi sumber, dan misrepresentasi propaganda," kata artikel itu, seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (21/2).

"Zenz juga memfitnah perluasan layanan kesehatan publik di Xinjiang sebagai bukti genosida," lanjut artikel tersebut.

Misalnya, katanya, dia menunjuk ke foto penduduk Uighur di daerah pedesaan Xinjiang yang menerima konsultasi medis di klinik kesehatan gratis sebagai bagian dari 'upaya untuk menegakkan implementasi menyeluruh dari peningkatan upaya pengendalian kelahiran'.

"Zenz juga telah menemukan statistik dan cerita untuk membenarkan kesimpulan salahnya," menurut laporan media independen yang berbasis di AS itu.

Selain itu, Grayzone dalam artikelnya juga mengkritik media arus utama Barat seperti AP, BBC dan CNN, karena telah menerima penelitian meragukan Zenz sebagai fakta absolut.

Digambarkan sebagai 'sarjana China' oleh media Barat, Zenz adalah seorang fundamentalis Kristen sayap kanan. Saat ini, dia menjabat sebagai analis di Jamestown Foundation, sebuah wadah pemikir neokonservatif di Washington.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya