Berita

Antrean untuk mendapatkan oksigen medis di San Juan de Lurigancho, Lima, Peru/AFP

Dunia

Covid-19 Di Peru, Ratusan Warga Harus Antre Berhari-hari Untuk Dapatkan Oksigen Medis

MINGGU, 21 FEBRUARI 2021 | 08:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ratusan orang di Peru harus menunggu antrean panjang untuk mendapatkan oksigen medis di tengah menipisnya pasokan selama pandemi Covid-19.

Di San Juan de Lurigancho pada Sabtu (20/2), lebih dari 200 orang menunggu di depan toko yang baru dibuka oleh paroki San Marcos dan pemerintah kota Lima untuk mendapatkan oksigen medis gratis.

Diwartakan AFP, orang-orang harus menunjukkan surat dokter dan fotokopi identitas pasien untuk mendapatkan oksigen. Bahkan diketahui untuk mendapatkan oksigen, orang-orang mengantre sejak Jumat (19/2) dan tidur di jalan.

Terlihat polisi mengawasi antrean, seperti di hampir semua tempat penjualan oksigen medis di seluruh negeri.

Tidak jauh berbeda, di pinggir jalan di kota pelabuhan Pisco, televisi lokal melaporkan antrean lebih dari 70 kendaraan, meliputi mobil, van, truk, minibus, hingga ojek untuk membeli oksigen.

Menurut pemerintah, permintaan oksigen medis tumbuh 200 persen di Peru di tengah gelombang kedua Covid-19, yang menyebabkan infeksi dan kematian empat kali lipat dibandingkan dengan tingkat pada Desember.

Di luar perusahaan Criogas di Callao, kota pelabuhan tetangga Lima, orang-orang antre hingga empat hari untuk mengisi ulang.

Pemilik perusahaan Jose Luis Barsallo telah menetapkan kontrol penjualan yang ketat untuk menghentikan pengecer dan mulai mengisi ulang tangki hanya setengah kuota untuk melayani lebih banyak orang.

Peru sendiri sudah melaporkan sekitar 1,3 juta kasus Covid-19 dengan 44.690 kematian.

Situasi semakin sulit dengan adanya skandal vaksin Covid-19, di mana sekitar 500 pejabat pemerintah diduga mendapatkan vaksin sebelum program vaksinasi dimulai. Polisi menggerebek kementerian kesehatan dan dua klinik universitas sebagai bagian dari penyelidikan yang disebut "Vacunagate".

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya