Berita

Masyarakat UIghur di Turki yang melakukan demo di depan kedutaan China di Ankara/Net

Dunia

Tanggapi Demo Uighur Turki, China Pastikan Hukum Tiongkok Melindungi Kebebasan Individu Untuk Berkomunikasi

KAMIS, 18 FEBRUARI 2021 | 17:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China segera merespon aksi protes yang dilakukan masyarakat Uighur yang berada di Turki. Lewat kedutaan besarnya yang ada di Ankara, China mengatakan bahwa orang-orang dari semua kelompok etnis memiliki kontak tidak terbatas dengan kerabat mereka di wilayah Xinjiang.

"Hukum yang ada di Tiongkok melindungi kebebasan individu dan kebebasan komunikasi," isi pernyataan kedutaan China, seperti dikutip dari Timeturk, Rabu (17/2).

Kedutaan meminta semua orang-orang Uighur yang tidak dapat menghubungi kerabat mereka di Turkistan Timur, juga dikenal sebagai Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang di Tiongkok, untuk mencari bantuan dari staf diplomatik. Alih-alih mengeluarkan klaim tidak berdasar, sebaiknya mereka mendapatkan informasi dari pihak berwenang di kantor perwakilan.


"Konsulat telah memberikan bantuan kepada banyak orang Uighur di Turki maupun Ugihur di Xinjiang yang menghadapi kesulitan komunikasi," ujar kedutaan. Menambahkan agar tidak segera mempercayai klaim-klaim tidak berdasar dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kedutaan menduga para demonstran, yang berkumpul dalam beberapa pekan terakhir di luar kantor kedutaan China, telah dihasut oleh pasukan anti-China.

Warga Uighur yang berada di Turki melakukan aksi di luar gedung kedutaan China selama berhari-hari menanyakan kabar keluarga.

Dalam protes tersebut, puluhan warga Uighur mengeluh karena tidak mendengar kabar dari anggota keluarga mereka selama bertahun-tahun karena dugaan kampanye sistematis Beijing yang melibatkan pengurungan anggota etnis minoritas di kamp konsentrasi dan kamp kerja paksa di China.

Anggota kelompok minoritas di Istanbul dan Ankara telah meminta dunia untuk berbicara menentang apa yang mereka sebut kejahatan terhadap kemanusiaan dan mengambil tindakan untuk menghentikan penganiayaan terhadap orang Uighur.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya