Berita

Ilustrasi

Nusantara

Pemkab Bekasi Minta Distribusi Vaksin Tahap Kedua Serentak Dengan Wilayah Jabodetabek

RABU, 17 FEBRUARI 2021 | 21:54 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pemerintah Kabupaten Bekasi meminta agar pemerintah pusat maupun provinsi mendistribusikan vaksin tahap kedua secara serentak bersama dengan tujuh daerah lain di Jabodetabek.

Permintaan tersebut disampaikan langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Uju menyikapi lambatnya distribusi vaksin Covid-19 ke Kabupaten Bekasi.

“Kita menunggu pendistribusian dari pusat dan provinsi, sehingga yang kita harapkan sama dengan kabupaten dan kota lain. Dalam tanda kutip ini kan dekat Bodebek, tapi ternyata kan agak terbelakang,” ujar Uju dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (17/2).


Uju memastikan, penyuntikan vaksin Sinovac terhadap tenaga kesehatan di Kabupaten Bekasi hingga kini hampir mencapai 100 persen.

Bahkan, dari alokasi yang diajukan masih terdapat kekurangan 5 ribu tenaga kesehatan yang belum mendapat vaksin karena keterbatasan kuota.

“Penyelesaiannya sudah kita cek hampir 100 persen semua, tapi ya tadi untuk nakes masih kurang 5 ribu. Saya sudah mohon ke provinsi agar diselesaikan dulu, walaupun nanti berbarengan dengan tahap dua untuk tenaga pelayanan publik, mudah-mudahan seperti itu jadi tidak mengurangi kuota untuk pelayanan publik, sebab para nakes itu ya memang jadi prioritas,” bebernya.

Pada tahap kedua, vaksinasi diberikan bagi mereka yang bekerja di pelayanan publik, yakni TNI-Polri, ASN, tenaga pendidik termasuk pedagang pasar. Namun hingga kini, pihaknya masih menghitung jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk diajukan pada penerimaan vaksin tahap kedua.

Kendati demikian, Uju meminta kepada masyarakat yang nantinya bakal divaksin, agar tidak menolak untuk dilakukan vaksinasi. Sebab, dapat dipastikan vaksin yang disuntikkan nanti telah teruji aman dan halal.

“Saya minta juga disosialisasikan vaksin itu jangan lagi ada yang ragu. Kan sudah uji klinik, BPPOM, MUI juga sudah ada, kebijakan pemerintah sudah jelas, vaksin wajib dan jangan sampai menolak. Karena vaksin ini untuk menjaga diri sendiri dan orang lain, kita harus saling melindungi dan dilindungi, itu utamanya,” tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya