Berita

Ilustrasi Ibu Hamil/Net

Kesehatan

Turunkan Angka Stunting, BKKBN Buat Program Wajib Lapor Bagi Calon Pengantin

RABU, 17 FEBRUARI 2021 | 20:07 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Strategi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menurunkan angka stunting (kekerdilan pada anak) akan dimulai dari hulunya.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, stunting harus ditangani dengan mengubah hal yang paling mendasar, yaitu reformasi di tingkat pelayanan kesehatan reproduksi.

Karena menurutnya, stunting ibarat produk yang dihasilkan dari kehamilan. Sehingga, ibu hamil yang menghasilkan bayi harus dipastikan kesehatannya.

"Kita tau sekarang ini sudah 23 persen prevalensi stunting. Kemudian setelah lahir, banyak yang lahirnya normal tapi kemudian jadi stunting hingga angkanya menjadi 27,6 persen," ujar Hasto dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/2).

"Artinya, dari angka itu hampir 23 persen sudah given, lahirnya sudah tidak sesuai standar,” sambungnya.

Karena itu, Hasto memastikan BKKBN akan membuat program wajib lapor bagi calon pengantin dalam kurun waktu tiga bulan sebelum menikah.

Program ini, dijelaksan Hasto adalah untuk memastikan kesehatan calon pengantin lewat sejumlah pemeriksaan kesehatan. Misalnya, pemeriksaan hemoglobin (hb).

"Kalau hb kurang, minum tablet tambah darah sehingga begitu nikah sudah siap hamil. Makanya kita harus buat program siap nikah dan siap hamil," paparnya.

Dalam catatan BKKBN, hampir 50 persen kasus stunting tercipta dari kehamilan. Karena itu Hasto mengibaratkan orang hamil sebagai pabrik pembuat bayi.

Dari pengibaratan itu, Hasto menganggap penting proses perbaikan kesehatan dan gizi ibu hamil, agar bayi yang dilahirkan bisa berkualitas.

"Logikanya begitu kalau kita ingin membikin bayi bagus, siapa yang akan membikin bayi ini harus bagus juga. Makanya harus dikawal dengan tertib dan disiplin," tuturnya.

Maka dari itu, Hasto menilai strategi yang disusunnya ini sebagai satu upaya reformasi sistem layanan di tingkat bawah dengan membangun sistem baru.

"Saya kira ini salah satu tugas (BKKBN) dari Presiden. Ini juga bagian dari janji Presiden bahwa 14 persen penurunan stunting, juga janji lain berupa reformasi sistem kesehatan," demikian Hasto Wardoyo.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya