Berita

Perdana Menteri Boris Johnson/Net

Dunia

Setelah Dibuat Marah Oleh Pemberitaan BBC, China Kembali Dibuat Geram Oleh Pernyataan Boris Johnson

RABU, 17 FEBRUARI 2021 | 16:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Belum juga reda soal perselisihan masalah pemberitaan BBC yang menyinggung China, Inggris kembali membuat marah Bejing dengan pernyataan terbaru Perdana Menteri Boris Johnson,  di mana dia mengatakan bahwa sebagian besar bukti menunjukkan bahwa Covid-19  berasal dari Wuhan.

Pernyataan tersebut langsung mendapat reaksi keras dari Kedutaan Besar China di Inggris pada hari Rabu (17/2). Kedutaan mengatakan bahwa politik tidak boleh mengesampingkan sains, atau mengganti studi ilmiah dengan spekulasi yang tidak beralasan dan distorsi yang disengaja.

“China selalu menjaga komunikasi dan kerja sama yang erat dengan WHO tentang penelusuran asal global virus secara terbuka dan transparan,” menurut pembaruan di situs web kedutaan, seperti dikutip dari GT, Rabu (17/2).


Kedutaan mengatakan, China telah memberikan dukungan dan bantuan yang kuat untuk studi tersebut, yang sangat diakui oleh WHO dan pakar internasional, termasuk dari Inggris. Kajian tentang penelusuran asal-usul, yang merupakan masalah ilmiah yang kompleks, harus berbasis sains dan berbasis bukti.

“Kita tidak boleh membiarkan politik mengesampingkan sains, atau mengganti studi ilmiah dengan spekulasi tidak beralasan dan distorsi yang disengaja,” tegas juru bicara itu.

Kedutaan juga mengatakan, bahwa sejumlah petunjuk dan laporan menunjukkan wabah virus korona terjadi di banyak lokasi di seluruh dunia sejak paruh kedua 2019. Ini mencerminkan kebutuhan dan urgensi untuk mengirim tim studi ke negara terkait.

“China percaya bahwa pertempuran melawan penyakit yang masih melanda dunia membutuhkan upaya bersatu, daripada memainkan permainan menyalahkan dan menstigmatisasi China,” katanya.

Johnson mengatakan pada hari Senin bahwa dunia perlu memiliki sebuah perjanjian global mengenai pandemi guna memastikan transparansi data setelah wabah virus corona yang berasal dari China. Usulan tersebut disampaikan Johnson di tengah kekhawatiran Inggris dan AS atas akses yang diberikan China ke misi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ketika ditanya pihak mana yang harus bertanggung jawab atas kurangnya transparansi, dia berkata, “Saya pikir cukup jelas bahwa sebagian besar bukti tampaknya menunjuk pada penyakit yang berasal dari Wuhan.”

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya