Berita

Pak Haryadi pemilik usaha Dodol Mandiri bersama karyawannya/Ist

Bisnis

Rahasia Dodol Mandiri, Pembakarannya Dengan Kayu Pohon Karet Jadi Lebih Awet

RABU, 17 FEBRUARI 2021 | 14:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Panganan legit dengan rasa yang manis ini banyak dijumpai di berbagai daerah termasuk di Lampung. Namun Haryadi mengakui bahwa dodol buatannya memiliki khas tersendiri yaitu teksturnya yang lembut, tidak lengket dan teknik pengolahannya yang masih sangat tradisional.

"Dodol khas Lampung banyak, tetapi masing-masing punya ciri tersendiri. Dodol Mandiri pengolahannya masih tradisional yaitu pembakarannya dengan menggunakan kayu bakar dari pohon karet," ujar Haryadi dalam diskusi virtual Jendela Usaha yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (17/2).

Pembakaran dengan kayu menghasilkan kualitas kematangan yang berbeda, menurutnya. Kematangannya lebih terjamin dan bisa bertahan lebih dari 3 bulan. Cara mengaduk dan pencampuran bahan baku juga menjadi kunci rahasia kenikmatan dodolnya.

Pemilihan gula merah yang berkualitas dan tepung ketan yang baik juga mempengaruhi kelegitan dodol, terangnya.  

Sesuai namanya, usaha yang ia rintis sejak tahun 2002 ini dilakukannya serba mandiri.

"Banyak pengusaha dodol di Lampung ini yang merupakan usaha warisan pendahulunya. Saya tidak. Ini betul-betul dari nol, saya kerjakan sendiri dengan modal awal 600 ribu rupiah," katanya. Karena betul betul ia bangun dari nol maka ia harus menjamin bahwa produknya memiliki khas tersendiri, dari rasa misalnya.
Produk dodol Mandiri terkenal dengan rasa duren dan pandannya, yang merupakan temuannya sejak awal usahanya dibangun hampir dua puluh tahun lalu di Nawatama no 909 Pringsewu, Lampung.

Lampung secara kultural memiliki kebiasaan berkumpul dan makan bersama di waktu tertentu. Pada saat itu biasanya disiapkan beraneka rupa makanan khas lokal. Salah satunya adalah dodol.

"Acara-acara pernikahan yang khususnya menggunakan adat dan tradisi, biasanya wajib ada dodolnya," terangnya, belum lagi dodol juga dijadikan oleh-oleh 'wajib' dari Lampung bagi para turis, sehingga saat terjadi pandemi sangat terasa dampaknya karena tidak ada lagi pesta-pesta dan terbatasnya perjalanan.

Walau begitu, tidak kehabisan akal, Haryadi memanfaatkan jaringan pertemanan dan media sosial.

"Turun pasti ya," katanya saat disinggung soal dampak pandemi. "Tetapi kami termasuk yang masih tetap bisa bertahan hingga saat ini. Menjaga kualitas, mempertahankan karyawan jangan sampai ada yang disudahi, dan terus mencari jalan keluar."

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya