Berita

Gunawan Benjamin/Net

Publika

Pandemi, Resesi, Dan Rokok Buat Masyarakat Kian Miskin

SELASA, 16 FEBRUARI 2021 | 18:17 WIB

SEAKAN tidak bisa menerima kenyataan, BPS justru memaparkan bahwa pengeluaran kedua terbesar masyarakat miskin kita itu adalah rokok. Dan yang terbesar pertama adalah beras.

Data tersebut sangat memilukan tentunya. Di tengah lilitan ekonomi yang serbasulit seperti yang terjadi saat ini, justru pengeluaran untuk rokok di atas pengeluaran lainnya.

Bahkan pengeluaran untuk rokok itu setara dengan pengeluaran 4 komoditas bahan pokok seperti telur, gula pasir, daging ayam, dan cabai.


Artinya, jika satu keluarga miskin mengeluarkan kebutuhan rokok, maka rokok tersebut bisa dibelikan 4 komoditas bahan pokok itu tadi. Tentunya sangat miris sekali melihat data seperti itu.

Sejumlah masalah sosial seperti kelaparan, kurang gizi, akses sumber protein yang terbatas, atau melemahnya kemampuan untuk mememuhi sejumlah kebutuhan pokok, bisa jadi akar masalahnya adalah karena ada pengeluaran untuk rokok tersebut.

Jadi saya menilai sulit bagi kita membuat kategori masyarakat miskin, kalau justru masih ada rokok yang menjadi komponen pengeluarannya.

Meskipun saya memahami untuk tidak bergantung pada rokok itu bukanlah perkara yang mudah. Tetapi di tengah kondisi seperti saat ini, sudah semestinya rokok tidak lagi menjadi pengeluaran besar bagi masyarakat kita. Khususnya masyarakat miskin.

Sudah saatnya masyarakat mengurangi konsumsi rokok tersebut. Lakukan secara perlahan, jangan biarkan rokok menyita anggaran rumah tangga kita.

Saat ini kita tengah hidup prihatin dengan kondisi ekonomi yang terpapar pandemi. Banyak yang kehilangan pekerjaan, atau mengalami penurunan pendapatan yang sangat tajam.

Saya yakin kondisi keuangan rumah tangga akan berbeda, jika rokok dikeluarkan dari kebutuhan sehari-hari. Dampaknya akan membuat kualitas hidup masyarakat membaik. Khususnya dari sisi ekonomi.

Artinya memang akan ada banyak dana yang bisa kita pakai untuk memenuhi kebutuhan lainnya, jika pengeluaran untuk rokok itu benar-benar ditiadakan.

Gunawan BenjaminPengamat ekonomi di Sumatera Utara

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya