Berita

Rumah milik Islamiah, warga miskin di Aceh Utara/RMOLAceh

Politik

Angka Kemiskinan Di Aceh Melonjak, Nasrul Zaman Minta Sekda Bertanggung Jawab

SELASA, 16 FEBRUARI 2021 | 17:19 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Angka kemiskinan di Aceh yang mengalami pelonjakan hingga menjadi daerah termiskin di Sumatera membuat prihatin banyak pihak di provinsi paling barat Indonesi itu.

Menurut pemerhati Kebijakan Publik, Nasrul Zaman, Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh masih menjadi instrumen penting dalam menggerakkan roda perekonomian Aceh. Sayangnya, anggaran itu masih tidak digunakan secara optimal oleh Pemerintah Aceh.

“Bayangkan saja, tahun lalu SiLPA Aceh mencapai lebih dari dua triliun (rupiah),” kata Nasrul kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa (16/2).

Akibatn pengelolaan anggaran yang buruk, kata Nasrul, berdampak pada peningkatan jumlah orang miskin di Aceh.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terjadi kenaikan angka kemiskinan di Aceh sebesar 15,43 persen dan menetapkan Aceh sebagai provinsi termiskin di Sumatera pada September 2020.

Nasrul mengatakan, secara umum angka kemiskinan di seluruh provinsi di Sumatera meningkat tajam. Namun “keberhasilan” Aceh menyalip Bengkulu sebagai daerah termiskin di Sumatera menjadi sebuah “prestasi” penting.

Nasrul pun mempertanyakan peran Tim Anggaran Pemerintah Aceh. Dia menilai tim ini tidak bekerja dengan tepat dalam mengelola anggaran yang tersedia.

Sejak awal, jelas Nasrul, dirinya sudah memperingatkan Pemerintah Aceh tentang buruknya pola penanganan Covid-19 dan antisipasi dampaknya.   

Dalam tiga aksi besar penanganan Covid-19 yaitu soal layanan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi mikro, semuanya tidak mampu dilakukan secara paralel dan sinergis oleh Pemerintah Aceh.

Misalnya, hasil recofusing yang tergolong besar, mencapai Rp 1,7 triliun. Namun, dana besar itu tak mampu digunakan secara tepat dalam tiga aksi besar penanganan Covid-19 pada 2020. Hal ini menyebabkan SiLPA Aceh 2020 mencapai Rp 2 triliun lebih.
 
Dan ini sangat berdampak pada peningkatan angka kemiskinan di Aceh.
Peningkatan angka kemiskinan Aceh sepenuhnya terjadi akibat kesalahan manajemen kepemimpinan dalam mengelola anggaran daerah. Pemerintah tidak mampu mendorong kesejahteraan rakyat.

“Sekretaris Daerah sebagai Ketua TAPA adalah orang yang paling bertanggung jawab atas hal ini. Saran saya, beliau harus lebih fokus dalam memastikan penggunaan anggaran yang tepat dan berdampak secara luas kepada masyarakat Aceh ketimbang mengurusi isi kantor orang lain,” pungksa Nasrul.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya