Berita

Mike Ryan dan Tedros Adhanom Ghebreyesus dari WHO/Net

Dunia

WHO Tegaskan Misi Pelacak Asal-usul Covid-19 Di Wuhan Independen Dan Tidak Memiliki Afiliasi

SELASA, 16 FEBRUARI 2021 | 15:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menegaskan bahwa tim ahli utusan mereka yang bertugas dalam misi pelacakan asal-usul Covid-19 di Wuhan bersifat independen dan tidak memiliki afiliasi apapun.

Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga kembali meluruskan anggapan yang mengatakan bahwa tim ahli yang dikirim WHO ke China untuk meninvestigasi.

“Seringkali saya mendengar bahwa ini adalah studi atau investigasi WHO. Ini bukan,” ujarnya pada konferensi pers virtual dari Jenewa, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (16/2).

Dia juga kembali menekankan bahwa ini adalah studi independen, yang terdiri dari individu yang juga independen dan bersal dari sepuluh institusi.

Sementara, pada konferensi pers hari Senin, Dr. Peter Ben Embarek, kepala tim ahli internasional di Wuhan, mengatakan bahwa laporan mereka selama penelitian akan menjadi "dokumen konsensus."

“Tim internasional dan rekan-rekan China telah menyetujui laporan ringkasan,” ujarnya.

“Tim ahli, terdiri dari 17 ilmuwan internasional dan 17 rekan China, bekerja sama untuk menerbitkan laporan bersama sementara, di mana mereka akan membuat rekomendasi untuk studi di masa depan," kata Embarek.

Dia juga mengatakan bahwa diperlukan studi yang yang lebih lama untuk “mengeksplorasi beberapa hipotesis dan meningkatkan pemahaman kita tentang asal mula virus.”

Masih di acara yang sama, Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, memperingatkan tentang kesulitan untuk menemukan konsensus lengkap.

"Mencapai konsensus absolut di setiap poin hampir tidak mungkin dalam sains. Yang bisa kami lakukan adalah mencapai kesimpulan berdasarkan bukti di depan kami," katanya.

Awal pekan lalu, tim internasional menyimpulkan penelitian selama sebulan mereka di Wuhan dan mempresentasikan temuan awal mereka pada konferensi pers di China, mengesampingkan hipotesis bahwa virus itu lolos dari laboratorium.

Sumber WHO mengatakan, bahwa saat ini tim sedang mengerjakan ringkasan laporan yang diharapkan akan diterbitkan minggu ini, dan laporan akhir lengkap akan keluar dalam beberapa minggu mendatang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya