Berita

Pakar hubungan Internasional Dinna Prapto Raharja/Ist

Dunia

Pakar: Indonesia Harus Memimpin Lingkungan Yang Kondusif Untuk Tumbuhnya Demokrasi Di Myanmar

SELASA, 16 FEBRUARI 2021 | 12:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Masalah yang terjadi di Myanmar saat ini jangan dianggap sebagai masalah internal. Pakar hubungan Internasional Dinna Prapto Raharja mengatakan, sudah saatnya untuk memajukan solidaritas di antara negara-negara demokrasi. Bukan melalui sanksi dan tekanan, tetapi melalui penjangkauan kepada para aktivis demokrasi dan masyarakat sipil.

"Myanmar sebagai negara demokrasi di masa depan adalah kenyataan yang tak terhindarkan. Sejarah perjuangan rakyat Myanmar untuk menyuarakan pendapat politik yang beragam dan berbicara melalui pemilu adalah pedoman kami untuk tidak menerima gejolak sosial dan kudeta militer saat ini sebagai urusan Myanmar belaka," ujar Dinna dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (15/2).

“Indonesia sebagai negara demokrasi dan salah satu pemprakarsa penanaman prinsip demokrasi dan hak asasi manusia di dalam ASEAN harus terdepan dalam menciptakan kawasan yang kondusif bagi tumbuhnya bayi demokrasi di Myanmar,” demikian menurut Wakil Indonesia untuk Komisi Antar Pemerintah ASEAN untuk Hak Asasi Manusia (AICHR) 2016-2018 ini.


Myanmar yang berdemokrasi akan memudahkan pencapaian kebijakan luar negeri Indonesia yang ingin memajukan perdagangan yang adil dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ia mengungkapkan bahwa tindakan prosedural dalam ASEAN tidak akan berbuah sesuai harapan tanpa adanya dukungan gerakan dari pemimpin yang inspiratif.

"Saya mengimbau Presiden Joko Widodo, ikon demokrasi di Indonesia, untuk menjadi salah satu pemimpin inspiratif yang membantu mengubah kekerasan menjadi perdamaian, keraguan menjadi keyakinan bahwa demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah sistem politik terbaik untuk Myanmar," ujar Dinna.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya