Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule dan aktivis ProDEM/Net

Politik

ProDEM: Niat Jokowi Hapus UU ITE Harus Dimulai Dari Ali Mochtar Ngabalin

SELASA, 16 FEBRUARI 2021 | 11:39 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Keseriusan Presiden Joko Widodo untuk merevisi UU 19/2016 tentang perubahan atas UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) mulai dipertanyakan. Tidak sedikit yang khawatir niat baik itu sebatas basa-basi tanpa ada aksi.

Salah satu yang ragu adalah Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule. Menurutnya, pernyataan Jokowi yang disampaikan dalam rapat pimpinan TNI dan Polri hanya akan menguap begitu saja, jika pemerintah tidak segera mengajukan draf revisi ke DPR.

“Pernyataan Jokowi terkait kebebasan berpendapat tampaknya hanya ‘lips service’. Pasal dalam UU hanya bisa dihapus lewat revisi UU, inisiatif DPR atau usulan pemerintah, tak sekadar pernyataan publik,” ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (16/2).

Sebelum draf revisi UU ITE terbentuk, Iwan Sumule meminta pihak-pihak di lingkaran istana untuk menunjukkan keseriusan dukungan pada niat baik Jokowi tersebut.

Setidaknya, para pendamping Jokowi tidak menggunakan pasal karet dalam UU ITE untuk melaporkan pihak-pihak yang kritis. Sebab, Jokowi tegas menekankan akan menghapus pasal-pasal tersebut.

Sorotan Iwan Sumule, dalam hal ini tertuju pada aksi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin melaporkan eks Staf KSP, Bambang Beathor Suryadi ke Polda Metro Jaya atas tuduhan pencemaran nama baik.

Dalam laporan bernomor  LP/7209/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 3 Desember 2020 itu, Ngabalin menggunakan Pasal 27 Ayat 3 Jo Pasal 45 ayat 3 UU ITE.

Semestinya, kata Iwan Sumule, jika Presiden Joko Widodo serius ingin merevisi UU ITE, maka niat baik itu bisa dimulai dari aksi Ali Mochtar Ngabalin mencabut laporan polisi terhadap mantan ketua majelis ProDEM itu.

“Ya, mesti dimulai dari istana. Ngabalin harus cabut LP, tertibkan buzzeRp,” tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Zita Anjani Masuk Pertimbangan PAN Maju Pilkada Jakarta

Selasa, 23 April 2024 | 18:04

Muhidin dan Hasnur Mantap Maju Pilkada Kalsel dengan Restu Haji Isam

Selasa, 23 April 2024 | 18:04

Selain Hapus Bayang-bayang Jokowi, Prabowo Lebih Untung Jika Bertemu Megawati

Selasa, 23 April 2024 | 17:51

283 Mayat Ditemukan Membusuk di RS Nasser Gaza

Selasa, 23 April 2024 | 17:38

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Kosgoro 1957: Tuduhan Politisasi Bansos Tidak Berdasar

Selasa, 23 April 2024 | 17:36

Hari Nelayan, MIND ID Dukung Masyarakat Pesisir Tingkatkan Perekonomian

Selasa, 23 April 2024 | 17:20

3 Faktor yang Bikin Golkar Kota Bogor Dilirik Banyak Calon Wali Kota

Selasa, 23 April 2024 | 17:19

Begini Respons Gibran Dianggap Bukan Kader PDIP Lagi

Selasa, 23 April 2024 | 16:57

Senjata Baru Iran Diklaim Mampu Hancurkan Jet Siluman AS

Selasa, 23 April 2024 | 16:54

Pascaputusan MK, Semua Elemen Bangsa Harus Kembali Bergandengan Tangan

Selasa, 23 April 2024 | 16:37

Selengkapnya