Berita

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto/Net

Politik

KSP Tuding JK Provokatif, Demokrat: Apakah Ruang Kebebasan Hanya Milik Lingkaran Penguasa?

SENIN, 15 FEBRUARI 2021 | 12:13 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Tenaga Ahli Kepala Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan dalam menanggapi kritik dari mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) patut disesalkan. Pasalnya, Ade Irfan menuding pernyataan JK sebagai upaya provokasi.

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto merasa prihatin dengan pernyataan tenaga ahli KSP itu. Menurutnya, kritik adalah hal wajar dalam sebuah negara demokrasi.

"Apakah ruang demokrasi, kebebasan ini hanya milik penguasa dan lingkaran terdekatnya? Tentu bukan," tegas Didik Mukrianto kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (15/2).


"Saya juga nggak yakin Presiden Jokowi menginginkan itu. Sebaliknya saya yakin Presiden Jokowi pecinta demokrasi, karena beliau adalah presiden yang terpilih dua kali secara demokratis," sambungnya.

Logika dan nalar sehatnya, kata Didik, mestinya tidak mungkin Presiden Jokowi akan membunuh demokrasi dengan cara-cara atau kewenangan kekuasaan yang dimilikinya tersebut.

"Saya berharap ruang-ruang aroganisme dalam berdemokrasi tidak terjadi dan ditumbuhkembangkan, termasuk sikap-sikap terhadap para pemimpin dan  tokoh-tokoh bangsa kita. Kekuasaan itu ada batasnya, gunakan secara adil dan bijaksana," tegasnya.

"Mari perkuat kebenaran, jangan membenarkan yang kuat. Ingat! Cara berpolitik yang tidak memiliki spirit kebaikan dan kebajikan akan menghasilkan pemimpin yang instan dan minim integritas," demikian Didik Mukrianto.

Tenaga ahli Kepala Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan menilai mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) ingin memprovokasi keadaan setelah melontarkan pertanyaan terkait kebebasan berpendapat berujung penangkapan.

"Jadi sangat ironis sekali saya katakan, jika Pak Jusuf Kalla menyampaikan itu, dan disampaikannya dalam forum suatu partai, sepertinya dia ingin memanas-manasi atau memprovokasi keadaan untuk bisa memberikan arah kepada partai tersebut," kata Ade dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/2) kemarin.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya