Gerakan Mahasiswa Petani Jawa Barat (Gema Petani Jabar)/Net
Indonesia sebagai negara yang gandrung dengan kekayaan alam, masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) untuk pengembangan sektor pertanian.
Karenanya, Ketua Gerakan Mahasiswa Petani Jawa Barat (Gema Petani Jabar), Anas Sodikin berharap generasi muda atau milenial dapat menjadi penerus tonggak pertanian bangsa ini.
"Profesi petani sudah mendarah daging dari moyang kita sejak dulu. Sayang, kalau lahan yang luas di berbagai daerah dan pelosok negeri tidak dimanfaatkan dengan baik. Maka kami mengajak generasi muda untuk berkontribusi di dunia pertanian," ucap Anas Sodikin, Minggu (14/2).
Anas mengatakan, isu pertanian di Indonesia tak pernah padam. Selain menyoal sejumlah masalah seperti reforma agraria dan kedaulatan pangan, banyak pula potensi lain yang perlu didorong misalnya masalah SDM ini.
Pihaknya pun seiring waktu terus berupaya agar SDM petani terus terlahir dan keberadaannya bisa eksis. Upaya ini salah satunya dilakukan saat pihaknya mendeklrasikan diri menjadi wadah resmi yang bernaung di Jabar.
"Tanggal 9 sampai 11 Februari kemarin bertempat di Saung Bambu Cikeruh, Sumedang, Gema Petani Jabar mendeklrasikan diri. Ini adalah organisasi kemahasiswaan yang bersifat pergerakan, terutama pergerakan terhadap kaum tani dalam perjuangan pembaharuan reforma agraria dan kedaulatan pangan," jelasnya.
Anas mengatakan, selain melangsungkan deklarasi, acara yang berlangsung selama tiga hari itu menggendakan kegiatan pendidikan dan pengenalan dasar organisasi Gema Petani Jabar.
Bertajuk 'Regenerasi Petani dan Percepatan Reforma Agraria Sebagai Jalan Mencapai Kedaulatan Pangan di Jawa Barat', dia berharap semua niatan organisasinya bisa terwujud di masa mendatang.
"Mahasiswa sebagai bagian penting dari komponen bangsa menyadari kedaulatan pangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia sekaligus sebagai upaya untuk menegakkan kedaulatan bangsa Indonesia dalam segala hal," tuturnya.
"Serta untuk mewujudkan pelaksanaan reforma agraria dalam rangka menegakkan kedaulatan pangan nasional yang memiliki dimensi sosial dan ekonomi kerakyatan," tambahnya seperti dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Dia memastikan, sebagai organisasi pergerakan mahasiswa yang terfokus pada pertanian akan mengawal keberlangsungan reforma agraria dan kedaulatan pangan yang berdasarkan pada ciri dan karakteristik.
"Dengan melakukan berbagai gerakan secara terorganisir dan terencana dalam menyuarakan, mendorong dan turut serta memperjuangkan perwujudan cita-cita pembangunan bangsa dan negara berciri dan berkarakter agraris tersebut secara terus menerus," tandasnya.