Berita

Ilustrasi bantuan sosial/Net

Politik

Korupsi Bansos Lebih Nyata, Kok Malah Dialihkan Tuduhan Radikal Din Syamsuddin?

MINGGU, 14 FEBRUARI 2021 | 15:14 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Adanya tuduhan radikal terhadap tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin membuat stigma Istana mempunyai buzzer dapat dibenarkan.

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam mengatakan, tuduhan terhadap Din Syamsuddin merupakan tuduhan hoax.

"Tentu harus dicari siapa otak pembuatnya. Kalau kemudian ia benar membuat itu semua demi untuk menjatuhkan Din, maka itu sudah di luar batas-batas kewajaran dalam politik," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/2).

Padahal, kata Saiful, persoalan bangsa saat ini adalah maraknya perbuatan rasuah. Sehingga, seharusnya lebih fokus kepada kasus korupsi, bukan dialihkan dengan menuduh Din Syamsuddin radikal.

"Yang nyata saat ini terjadi korupsi bansos, kok malah dialihkan ke persoalan yang sulit untuk dinalar akal sehat?" herannya.

"Mestinya yang harus dihembuskan adalah bagaimana korupsi bansos harus diungkap, bukan malah mengalihkan ke soal radikalisme tokoh masyarakat," jelas Saiful.

Menurutnya, selain tidak ada urgensinya dengan menuduh Din Syamsuddin, juga akan menimbulkan stigma adanya peran Istana untuk mengalihkan kasus korupsi.

"Justru senjata makan tuan, yang semakin menyudutkan Istana seolah-olah benar memang ada buzzer yang disetting demikian," pungkasnya.

Populer

Formula E Diwarnai Aksi Kekerasan Rombongan Pejabat Songong

Sabtu, 03 Juni 2023 | 19:03

Dijarah Habis-habisan oleh China, Zimbabwe Tutup Sementara Tambang Lithium Terbesar

Minggu, 28 Mei 2023 | 11:28

Gagal Jadi Bupati, Adik Ipar Gubernur Sumsel Nyaleg DPR RI Lewat PDIP

Kamis, 01 Juni 2023 | 17:28

Sebelum Kembali Maju Pilkada, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Diminta Banyak Muhasabah

Minggu, 28 Mei 2023 | 05:58

Ejek Tentara Rusia Badut, Bos Wagner Ogah Perang Lagi di Ukraina

Kamis, 01 Juni 2023 | 19:58

Ada Pihak Lain Ikut Bermain dalam Penyanderaan Pilot Susi Air?

Minggu, 28 Mei 2023 | 01:21

Yosef Nggarang Ungkap ada Sosok yang Patut jadi Tersangka Kasus Korupsi BTS Kominfo

Rabu, 31 Mei 2023 | 20:25

UPDATE

Disetop dari Kepemimpinan Dewan Arktik, Rusia Tetap akan Lanjutkan Pengembangan Wilayah Utara

Rabu, 07 Juni 2023 | 06:40

Gubernur Badakhshan Afghanistan Tewas dalam Ledakan Bom Bunuh Diri

Rabu, 07 Juni 2023 | 06:30

Anggaran Pemilu Minim, KPUD Curhat ke Pemkab Bekasi

Rabu, 07 Juni 2023 | 06:23

CEO Baru Twitter Yaccarino Mulai Bertugas

Rabu, 07 Juni 2023 | 06:17

Ratusan Jenazah Korban Kecelakaan Kereta Api India Sulit Dikenali

Rabu, 07 Juni 2023 | 05:59

Keberangkatan Gelombang Kedua Dimulai, Jemaah Haji Diminta Sudah Kenakan Kain Ihram Sejak di Embarkasi

Rabu, 07 Juni 2023 | 05:55

Polemik Nomor Urut Bacaleg PKB, Slamet Anwar Kecewa PCNU Lamteng Justru Menyalahkan Dirinya

Rabu, 07 Juni 2023 | 05:39

Tiga Bintang

Rabu, 07 Juni 2023 | 05:14

Mengapa PDIP Begitu Gentar dengan PSI?

Rabu, 07 Juni 2023 | 04:50

Brigjen Endar Lapor ke Ombudsman, KPK: Ini Bukan Terkait Pelayanan Publik, Tapi Hubungan Kepegawaian

Rabu, 07 Juni 2023 | 04:25

Selengkapnya