Berita

Mantan Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi), Lieus Sungkharisma/Net

Politik

Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Lieus Sungkharisma: Ngawur Dan Menyesatkan!

MINGGU, 14 FEBRUARI 2021 | 02:09 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pelaporan yang dilakukan Gerakan Anti Radikalisme (GAR ITB) atas Din Syamsuddin yang dinilai radikal justru menuai kritik keras dari berbagai pihak.

Salah satunya adalah dari Mantan Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi), Lieus Sungkharisma. Menurut Lieus, tuduhan radikalisme kepada Prof Din Syamsuddin sangat ngawur dan salah alamat.

"Tuduhan oleh GAR itu bahkan cenderung menyesatkan," tegas Lieus kepada wartawan, Sabtu (13/2).

Ditambahkan Lieus, ia tidak tahu apa dan siapa di balik GAR. Ia juga tak tahu apa motivasi GAR membuat pengaduan soal radikalisme terhadap Din Syamsuddin.

"Yang jelas, dengan melontarkan tuduhan seperti itu lalu melaporkan Prof Din Syamsuddin ke KASN, GAR ITB malah membuat suasana politik makin gaduh," katanya.

Dijelaskan Lieus, sebagai orang yang pernah sama-sama bergerak dalam aktivitas kepemudaaan semasa aktif di KNPI, tuduhan radikalisme oleh GAR ITB ke Din Syamsuddin jelas salah alamat dan tidak berdasar.

"Justru GAR ini yang mestinya diperiksa lebih dulu oleh aparat kepolisian karena tuduhan dan laporannya itu justru berpotesi mengancam stabilitas keamanan nasional,” ujar Lieus.

Menurut aktivis Tionghoa ini, sebagai tokoh yang sudah berkiprah di Muhammadiyah baik ketika memimpin Organisasi Pemuda Muhammadiyah, ketika di KNPI, maupun saat menjabat Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin adalah pribadi yang sangat cinta NKRI dan Pancasila.

"Jadi tuduhan radikal itu sangat mengada-ada. Saya malah curiga ada agenda terselubung di balik tuduhan GAR itu. Bisa saja tuduhan itu sengaja dilontarkan agar konsentrasi bangsa ini untuk menghadapi pandemik Covid-19 terpecah sehingga kondisi sosial politik dalam negeri makin tak kondusif," tuturnya.

Lebih lanjut Lieus kembali menegaskan, tuduhan radikal yang dialamatkan kepada mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu selain membuat gaduh, juga berpotensi mengusik hubungan Persyarikatan Muhammadiyah dengan pemerintah yang selama ini cukup harmonis.

“Harus diingat, kontribusi Muhammadiyah kepada NKRI adalah fakta. Terutama melalui lembaga-lembaga Pendidikan yang didirikannya di seluruh penjuru Negeri," kata mantan Ketua DPP AMPI ini.

Jadi, tambah Lieus lagi, dengan semua fakta-fakta tentang gerakan Muhammadiyah dalam menyelamatkan dan mencerdaskan anak bangsa, bagaimana mungkin ada tokohnya yang tiba-tiba dituduh radikal?

Oleh karena itu, sebagai warga negara dan mantan Ketua Umum Gemabudhi, Lieus mendesak GAR ITB mencabut laporannya dan segera meminta maaf kepada Prof Din Syamsuddin.

"Ingat, Prof Din Syamsuddin itu bukan sekadar tokoh Muhammadiyah, tapi dia juga Ulama dan sudah menunjukkan kontribusi yang nyata bagi pembangunan bangsa dan negara ini," tegas Lieus.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya