Berita

Menteri Pertahanan dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto/Net

Politik

Gerindra Satu Gerbong Dengan Jokowi, Wajar Kalau Prabowo Ngomong Menahan Diri

SABTU, 13 FEBRUARI 2021 | 14:58 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pidato Prabowo Subianto untuk menahan diri demi kepentingan yang lebih besar merupakan hal yang wajar. Pernyataan itu secara implisit ingin menegaskan bahwa saat ini Gerindra berada dalam gerbong pemerintah alias non oposisi.

Demikian pandangan Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul kepada Kantor Berita Politik RMOL, soal maksud menanan diri yang dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sabtu (13/2).

"Secara realitas politik (ucapan Prabowo tersebut) sangat masuk akal, mengingat. Kalau Gerindra saat ini berada dalam kabinet berkoalisi. Tidak mungkin juga seperti dulu ketika di luar koalisi dengan senaknya bisa mengkritisi. Inilah saya kira apa yang dimaksud Prabowo seperti ini," kata Adib.


Disisi lain, ucapan Prabowo ini bisa diartikan bahawa Gerindra ataupun Prabowo sendiri merasa saat ini kebijakan pemerintahan Jokowi tidak sesuai, namun mereka tak bisa berbuat banyak lantaran berada dalam koalisi.

"Jadi tidak bisa juga mengkritisi seperti yang dulu-dulu," ujar Adib.

Hal ini, menurut Adib merupakan rangkaian dari kepentingan untuk Pilpres 2024 yang akan datang. Oleh sebab itu, dalam setiap agenda Partai Gerindra, Prabowo merapatkan barisan untuk satu suara dan komitmen terhadap pemerintah.

"Menurut saya ini rangkaian untuk mempersiapkan Pilpres 2024," tandas Adib.

Mengapa demikian--Gerindra harus menunjukan komitmennya kepada Jokowi. Pada Pilpres 2024 yang akan datang, menurut Adib, Prabowo melihat salah satu king maker atau tokoh yang dianggap memiliki pengaruh ialah Jokowi itu sendiri.

"Pada 2024 Prabowo sangat butuh dukungan Jokowi sebagai king makernya nanti. Sebab pendukung militan Prabowo selama ini sudah luntur seiring Gerindra dan Prabowo masuk ke dalam koalisi pemerintah," pungkas Adib.


Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya