Berita

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal/Net

Hukum

Dino Patti Djalal: Dalang Sindikat Tanah Pernah Ditangkap, Tapi Dibebaskan

KAMIS, 11 FEBRUARI 2021 | 15:17 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal menyampaikan informasi bahwa dalang sindikat mafia tanah yang mengambil alih sertifikat rumah ibunya di Kompleks Executive Paradise, Jakarta sempat ditangkap pihak kepolisian.

"Ternyata polisi pernah tangkap dalang sindikat tanah atas nama Fredy Kusnadi tanggal 11 November 2020 jam 9 malam. Namun setelah dibawa ke Polda Metro, malam itu juga sang dalang dibebaskan tanpa proses hukum yang transparan dan jelas," kata Dino Patti Djalal dikutip dari akun Twitternya, Kamis (11/2).

Namun ia merasa aneh lantaran informasi penangkapan tersebut tidak disampaikan kepadanya atau kepada sang ibunda sebagai korban.

Alih-alih, informasi penangkapan Fredy Kusnadi itu ia dapatkan secara mandiri, bukan atas informasi pihak kepolisian. Pasca penangkapan pun, pelaku dilaporkan telah kabur dari rumahnya.

"Informasi penangkapan dalang Fredy Kusnadi saya dapatkan secara mandiri dari kesaksian sejumlah satpam di lokasi penangkapan (Kompleks Executive Paradise) yang saya temui tadi malam," tegas Dino Patti Djalal.

Atas dasar itu, ia pun merasa penangkapan para pelaku janggal. Sebab Fredy yang diduga sebagai dalang mafia tanah dilepas, sedangkan tiga pelaku lainnya yang diduga sebagai anak buah pelaku utama ditahan selama dua bulan.

"Untuk diketahui, dalang sindikat Fredy Kusnadi juga terlibat dalam upaya penipuan sertifikat minimal dua rumah ibu saya lainnya, dan bukti-buktinya sangat jelas. Fredy juga bagian dari sejumlah dalang lain dalam komplotan mafia tanah ini," paparnya.

Oleh karenanya, ia berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit sebagai pucuk pimpinan polri serta Kapolda Metro Irjen Fadil Imran untuk mengusut hingga tuntas kasus mafia tanah yang sudah meresahkan tersebut. Hal itu penting demi menjaga reputasi dan kredibilitas polisi di mata rakyat.

"Misi polisi di sini tidak rumit: tegakkan hukum, bela korban, tangkap mafia tanah. Selain saya, banyak sekali rakyat yang menjadi korban sindikat tanah. Kenyataannya, mafia tanah selalu lebih kuat daripada korban mereka," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya