Berita

Arya Sinulingga/Net

Publika

Belajar Dari BUMN Usung Milenial Jadi Direktur Untuk Diterapkan Di IA ITB

RABU, 10 FEBRUARI 2021 | 11:48 WIB

IDE menarik dilemparkan oleh Erick Thohir ketika mulai menggadang-gadang kalangan milenial menjadi Direktur di BUMN dan diberikan porsi 5%.

Dan ide ini langsung dilaksanakan dengan menarik founder Bukalapak, M Fajrin, menjadi Direktur Telkom. Tidak hanya itu, Erick Thohir pun mengangkat Soleh Ayubi menjadi Direktur di Biofarma, dan banyak lagi yang lainnya.

Kenapa hanya 5%? Toh banyak milenial menjadi direktur di berbagai startup dan terbukti berhasil?


Nah, BUMN adalah organisasi yang sudah lama berdiri. Bahkan ada yang sudah berumur 213 tahun seperti Pindad (berdiri tahun 1808) atau seperti Biofarma berumur 131 tahun (berdiri tahun 1890).

Ini menunjukkan bahwa BUMN-BUMN sudah memiliki budaya dan proses jenjang karier yang tertata sistemnya. Jika semua langsung diganti dengan milenial maka bisa merusak sistem secara budaya dan jenjang karir, yang justru bukan membesarkan perusahaan tersebut malah bisa menghambat perkembangannya.

Kenapa startup bisa semua milenial? Namanya startup tentu budayanya juga masih baru, jenjang karier juga belum terlalu panjang.
Sehingga menempatkan milenial tidak akan mengganggu sistem dan budaya yang sudah ada karena justru startup membuat budaya dan sistem karier yang baru.

Lalu bagaimana dengan Ikatan Alumni (IA) ITB? Apakah organisasi baru atau sudah lama? Apakah anggotanya semua milenial? Atau banyak juga yang bukan milenial?

Seperti yang biasa terjadi di organisasi alumni, bila angkatan A yang memimpin maka biasanya angkatan di atas A tidak akan banyak yang aktif lagi karena memang proses kaderisasinya berjenjang.

Untuk bisa meneruskan budaya dan organisasi IA ITB tanpa menghilangkan banyak angkatan-angkatan yang ada, maka mau tidak mau kombinasi antara senior dan junior atau kombinasi senior dan milenial adalah kombinasi yang baik untuk alumni ITB ke depan.

Semuanya untuk alumni ITB.

Arya Sinulingga

Alumni Sipil ITB Angkatan 1989
Stafsus Menteri Negara BUMN


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya