Berita

Rudal balistik kapal selam baru yang dipamerkan oleh Korea Utara/Net

Dunia

Laporan PBB Beberkan Pengembangan Program Rudal Korea Utara Sepanjang 2020

SELASA, 09 FEBRUARI 2021 | 09:46 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa Korea Utara mempertahankan dan mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya sepanjang tahun 2020.

Laporan yang dilihat oleh Reuters pada Senin (8/2) itu dibuat oleh pengawas sanksi independen untuk komite sanksi Korea Utara di Dewan Keamanan PBB.

Disebutkan Pyongyang memproduksi bahan fisil, memelihara fasilitas nuklir, dan meningkatkan infrastruktur rudal balistik sambil terus mencari bahan dan teknologi untuk program tersebut dari luar negeri.


Tahun lalu, menurut laporan, Korea Utara menampilkan sistem rudal balistik jarak pendek, jarak menengah, kapal selam, dan antarbenua yang baru dalam parade militer.

Laporan itu mengungkap, negara anggota yang tidak disebutkan namanya telah menilai bahwa, dilihat dari ukuran rudal Korea Utara, sangat mungkin perangkat nuklir dapat dipasang pada rudal balistik jarak jauh, jarak menengah dan jarak pendek.

"Negara anggota, bagaimanapun, menyatakan tidak pasti apakah DPRK telah mengembangkan rudal balistik yang tahan terhadap panas yang dihasilkan selama masuk kembali (ke atmosfer)," kata laporan itu menggunakan nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

Korea Utara meledakkan terowongan di situs uji coba nuklir utamanya, Punggye-ri, pada 2018, sebagai bukti komitmennya untuk mengakhiri uji coba nuklir. Namun, negara anggota yang tidak dikenal mengatakan kepada pemantau PBB bahwa masih ada personel di lokasi tersebut, yang menunjukkan bahwa situs itu belum ditinggalkan.

Menurut negara tak dikenal, Korea Utara juga telah melanjutkan kerja sama dalam proyek pengembangan rudal jarak jauh, termasuk pemindahan bagian penting dengan Iran.

Para pemantau PBB menilai bahwa pada 2020 para peretas yang terkait dengan Korea Utara terus melakukan operasi terhadap lembaga keuangan dan lembaga pertukaran mata uang virtual untuk menghasilkan pendapatan guna mendukung program nuklir dan misilnya.

"Menurut salah satu negara anggota, total pencurian aset virtual DPRK, dari 2019 hingga November 2020, bernilai sekitar 316,4 juta dolar AS," kata laporan itu.

Korea Utara telah dikenai sanksi PBB sejak 2006 untuk menghentikan program rudal nuklir dan balistiknya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya