Berita

Aktivis antikorupsi asal Serdangbedagai, Fakhrurrozi/RMOLSumut

Hukum

Datangi Polda Dengan Tangan Diinfus, Aktivis Anti Korupsi Serdang Bedagai: Saya Tak Ingin Buat Keributan

SENIN, 08 FEBRUARI 2021 | 14:10 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Setelah aksinya mendatangi Polda Sumatera Utara dengan infus masih menempel di tangan menjadi pembicaraan, aktivis anti korupsi asal Serdang Bedagai, Fakhrurrozi, memastikan tindakannya tersebut bukan untuk membuat kegaduhan.

Ia memastikan, aksinya tersebut adalah upaya untuk mencegah adanya korupsi terhadap uang rakyat.

Penegasan ini disampaikan Fakhrurrozi, karena ia mengaku banyak pemberitaan yang justru menyudutkan dirinya belakangan ini.


"Menanggapi banyaknya pemberitaan yang muncul di media online, maka saya perlu untuk mengklarifikasi demi terwujudnya suasana kondusif di masyarakat. Tidak ada sedikit pun saya mau buat keributan di Pemkab Sergai, melainkan untuk memperkuat sistem Pemerintahan Kabupaten Sergai dengan cara kritik yang bersifat konstruktif atau membangun," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (8/2).

"Hanya saja, ada segelintir oknum yang berusaha melemahkan sistem Pemkab Sergai, yang merasa terganggu," tambahnya, dikutip Kantor Berita RMOLSumut.

Dituturkan Fakhrurrozi, dalam menguak kasus dugaan korupsi dana desa dirinya juga tidak pernah menyudutkan satu lembaga maupun kelompok tertentu. Namun, ironisnya dirinya justru menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh orang-orang suruhan dari pihak yang terusik dengan aksinya.

"Saya tidak ada menyudutkan dan atau melemah OKP atau ormas mana pun, karena saya tahu ini adalah pidana murni," tegasnya.

Selain itu, lanjut Rozi, sampai saat ini dirinya dan LSM yang dipimpinnya masih percaya penuh dengan lembaga penegak hukum khususnya pihak kepolisian.

"Saya tidak ada menitipkan kebencian di tangan polisi terkait kasus pidana yang minimpa saya ini atau pun mempolitisir keadaan. Akan tetapi saya sangat percaya dan telah diatur oleh UU bahwa setiap warga negara apabila haknya terganggu dan merasa dirugikan maka harus melakukan upaya hukum," tegasnya lagi.

"Dan saya yakin polisi lebih profesional dan terlatih dalam menangani kasus ini, untuk membuka secara lebar ke publik agar terang dan tidak menjadi fitnah," pungkas Rozi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya