Berita

Peneliti Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata/Net

Politik

Korupsi Meningkat Dalam Dua Tahun Terakhir Era Jokowi Bukan Hal Yang Mengherankan

SENIN, 08 FEBRUARI 2021 | 12:32 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tingkat korupsi di Indonesia dalam dua tahun terakhir di rezim Joko Widodo bukan hal yang mengherankan. Sebab, masih tingkat penerimaan politik uang saat Pemilu 2019 dan Pilkada 2020 kemarin masih tinggi.

Begitu kata peneliti Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata menanggapi hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang melibatkan pelaku usaha maupun pemuka opini yang terdiri dari akademisi, LSM/Ormas dan media massa.

Menurut Dian, meningkatnya perilaku koruptif dalam dua hingga empat tahun belakang ini tidak mengejutkan.


Hal itu sudah dapat diintip dari secuil data soal semakin tingginya tingkat penerimaan politik uang di Pemilu 2019 dan Pilkada 2020.

"Di kedua momentum proses elektoral itu orang sudah tidak sungkan mau menerima politik uang. Sebagaimana kita tahu, perilaku ini beririsan dengan perilaku koruptif. Bahwa ada pasar gelap soal transaksi soal tukar-menukar hak politik dengan sejumlah barang atau uang," ujar Dian kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (8/2).

Apalagi, kata Dian, tingkat penerimaan politik uang semakin tinggi pada saat Pilkada 2020 yang dilaksanakan saat pandemi Covid-19.

Karena, klaster pemilih tidak bekerja bertambah lantaran efek bola salju Covid-19 pada ekonomi yang mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran.

"Akibatnya, motif ekonomi karena terdesak kebutuhan bertemu dengan motif politik. Pola relasi ini juga menular ke banyak sektor. Keterdesakan atas pemenuhan kebutuhan ekonomi menjadi argumentasi penguatnya," jelas Dian.

Tak hanya itu, kata Dian, beberapa kasus korupsi besar pun masih terjadi seperti yang telah diungkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Contoh kasus korupsi bansos Mensos Juliari yang menyeret anggota DPR. Maka tidak heran apabila dekade belakangan politisi dan kepala daerah menjadi pelanggan pesakitan korupsi," pungkas Dian.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya