Berita

Aksi protes anti-pemerintah di Belarusia/Net

Dunia

Jerman Gelontorkan 21 Juta Euro Untuk Dukung Oposisi Belarusia

MINGGU, 07 FEBRUARI 2021 | 06:14 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Jerman mengumumkan telah menggelontorkan dana sebesar 21 juta euro sebagai dukungan kepada oposisi Belarusia.

Hal itu diungkap oleh Menteri Luar Negeri Heiko Mass dalam sebuah konferensi virtual pada Sabtu (6/2). Ia menyebut dana tersebut merupakan bagian dari Rencana Aksi Masyarakat Sipil Belarusia.

"Izinkan saya meyakinkan Anda, Jerman dan Uni Eropa mendukung Anda (Belarusia)," ujar Maas, seperti dikutip Sputnik.

"Kami telah menjatuhkan sanksi kepada (Presiden Alexander) Lukashenko dan rezimnya. Dan kami telah menyiapkan 'Rencana Aksi Masyarakat Sipil Belarusia' hingga 21 juta euro," tambahnya.

Maas mengatakan, dana dalam inisiatif tersebut akan digunakan untuk memberikan bantuan suaka dan perawatan psikologis kepada semua korban kekerasan di Belarusia.

Selain itu, dana juga bertujuan untuk mendukung media independen, hingga memberikan beasiswa kepada pelajar yang dikeluarkan dari sekolah dan universitas karena berpartisipasi dalam aksi protes anti-pemerintah.

Selain itu, Maas mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang menyiapkan mekanisme untuk mengumpulkan bukti pelanggaran hak asasi manusia oleh pemerintah Belarusia.

"Harinya akan tiba ketika mereka akan dimintai pertanggungjawaban. Harinya akan tiba ketika orang Belarusia dapat menikmati demokrasi, kebebasan, dan supremasi hukum," kata Maas.

Belarusia memasuki krisis politik yang berkepanjangan setelah Lukashenko mengamankan masa jabatan keenamnya selama pemilihan presiden pada 9 Agustus 2020. Pihak oposisi tidak mengakui hasil tersebut, mengklaim bahwa Svetlana Tikhanovskaya adalah pemenang sebenarnya.

Negara-negara Barat telah menolak untuk mengakui kemenangan Lukashenko dan memberikan sanksi kepada puluhan pejabat Belarusia atas dugaan kecurangan pemilu dan tindakan keras terhadap oposisi.

Aksi protes besar-besaran berlangsung, di mana para pengunjuk rasa kerap mengalami bentrokan dengan petugas keamanan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya