Berita

Guru dan dosen di Myanmar gelar aksi protes menolak kudeta militer/Net

Dunia

Gelar Protes, Guru Dan Dosen Myanmar: Kami Tak Ingin Kudeta Militer!

JUMAT, 05 FEBRUARI 2021 | 16:53 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sekelompok guru di Myanmar melakukan aksi protes untuk menolak kudeta yang dilakukan oleh militer pada Jumat (5/2).

Protes yang dilakukan oleh warga sipil di Myanmar berlangsung sejak kekuasaan direbut oleh militer pada Senin (1/2), di mana pekerja medis melakukan aksi mogok massal. Protes kemudian menyebar dilakukan oleh pelajar, kelompok pemuda, hingga beberapa pekerja sektor negeri dan swasta.

Di depan gedung Universitas Pendidikan Yangon, para dosen dan guru mengenakan pita merah, mengangkat tiga jari, sembari menyuarakan protesnya.


"Kami tidak ingin kudeta militer yang secara tidak sah merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih kami," ujar seorang dosen Nwe Thazin Hlaing, seperti dikutip Reuters.

"Kami tidak lagi akan bekerja dengan mereka. Kami ingin kudeta militer gagal," tambahnya.

Salah satu staf memperkirakan 200 dari 246 staf di universitas bergabung dalam protes.

“Kami bertujuan untuk menghentikan sistem administrasi. Kami sekarang melakukan aksi mogok damai,” kata dosen lainnya, Honey Lwin.

Selain di Universitas Pendidikan Yangon, aksi protes serupa juga dilaporkan dilakukan di Universitas Dagon, Yangon.

Beberapa lusin pengunjuk rasa anti-kudeta juga berkumpul di kota Dawei, diikuti oleh para pendukung dengan sepeda motor, rekaman video menunjukkan.

“Kami menyatakan bahwa kami memulai perjuangan kami untuk demokrasi hari ini di Dawei. Kami mendesak orang-orang untuk bergabung dan berdiri bersama kami, ”kata seorang pemrotes.

Pada awal pekan ini, militer merebut kekuasaan setelah menahan pemimpin Aung San Suu Kyi dan banyak orang lainnya, termasuk pejabat partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) hingga aktivis. Militer juga memberlakukan keadaan darurat selama satu tahun.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya