Berita

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin dan Presiden RI, Joko Widodo/Repro

Dunia

Kompak, Jokowi Dan Muhyiddin Satu Suara Lawan Diskriminasi Minyak Sawit

JUMAT, 05 FEBRUARI 2021 | 15:13 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden RI, Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin kompak menolak kampanye diskriminasi terhadap minyak sawit.

Hal tersebut disampaikan oleh pemimpin kedua negara dalam konferensi pers bersama usai bertemu secara langsung di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat (5/2).

"Indonesia akan terus berjuang melawan diskriminasi terhadap sawit, dan perjuangan tersebut akan lebih optimal jika dilakukan bersama. Indonesia mengharapkan komitmen yang sama dari Malaysia," ujar Jokowi.

Ajakan Jokowi tersebut disambut oleh Muhyiddin yang menyuarakan kekhawatirannya perihal kampanye anti minyak sawit, terutama oleh Eropa dan Australia.

"Kampanye anti minyak sawit tidak berdasar dan menggambarkan kelestarian industri minyak sawit dunia, serta bertentangan dengan komitmen Uni Eropa dan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia)," tegas Muhyiddin.

Dalam kesempatan tersebut, Muhyiddin menuturkan, malaysia juga telah mengambil langkah untuk menolak kampanye diskriminasi sawit Uni Eropa pada 15 Januari 2021, sama halnya seperti Indonesia pada Desember 2019 lalu.

"Malaysia akan terus bekerja sama dengan pihak Indonesia dalam isu diskriminasi minyak sawit," lanjutnya, sembari mengatakan upaya tersebut untuk menyelamatkan jutaan petani kecil di Malaysia dan Indonesia.

Uni Eropa sendiri mengeluarkan regulasi Renewable Energgy Directive (RED) di mana minyak sawit dianggap tidak ramah lingkungan.

Sementara itu, kunjungan Muhyiddin ke Jakarta merupakan yang pertama setelah ia menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Maret 2020.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya