Berita

Jumpa pers Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri (PM) Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin (kiri), di Istana Merdeka, Jakarta Pusat/Repro

Dunia

Jokowi Ajak Malaysia Dorong Pertemuan Menlu Se-ASEAN Bahas Kudeta Myanmar

JUMAT, 05 FEBRUARI 2021 | 13:38 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin juga membahas terkait kudeta militer Myanmar.

"Kami prihatin dengan perkembangan politik Myanmar. Dan kita berharap perbedaan politik itu bisa diselesaikan sesuai hukum yang berlaku," ujar Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (5/2).

Berkaitan dengan persoalan tersebut, Jokowi menuturkan pentingnya bagi semua negara-negara yang tergabung di dalam ASEAN untuk menghormati prinsip -prinsip piagam ASEAN, guna mewujudkan visi komunitas ASEAN.

"Terutama prinsip rule of law, good governance, demokrasi, hak asasi manusia dan pemerintahan yang konstitusional," ungkapnya.

Oleh karena itu, sebagai satu keluarga di dalam ASEAN dan satu rumpun, Jokowi mengajak pemerintahan Malaysia untuk mendorong adanya pertemuan Menteri Luar Negeri (Menlu) se-ASEAN.

"Saya minta dua Menteri luar negeri untuk berbicara dengan ASEAN guna menjajaki dilakukannya pertemuan khusus kementerian luar negeri di ASEAN mengenai pekembangan Myanmar," ucap Jokowi.

"Tadi secara detil kami sudah bicara mengenai ini," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, PM Muhyiddin menyambut baik ajakan Jokowi tersebut. Dia mengungkapkan, persoalan Myanmar juga menjadi perhatian Malaysia.

"Isu Myanmar, seperti Indonesia, Malaysia juga memandang serius keadaan politik di Myanmar yang merupakan satu langkah ke belakang dalam proses demokrasi di negara tersebut," ungkap Muhyiddin.

Bahkan, dia mengaku khawatir pergolakan politik di Myanmar bisa mempengaruhi kestabilan politik di negara-negara lain di ASEAN. Sehingga, Malaysia akan menyambut baik ajakan Jokowi untuk dilakukannya pertemuan menteri luar negeri se-ASEAN.

"Sehubungan itu saya sangat setuju, supaya kedua-dua menteri luar diberikan mandat untuk menacari kesepakatan, supaya satu suara dengan ASEAN, supaya menggencarkan ikatan ini dan lebih mendalam lagi," demikian Muhyiddin.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya